“Jadi ini ada enam klaster prioritas, salah satunya adalah karyawan di klaster industri. Kemudian kedepan juga Pilkada sedang kita rapid test, kemudian ada pondok-pondok pesantren, klaster rumah tangga, dan klaster lainnya,” katanya.
“Sasaran (tes swab masal) terpilih. Siapa saja yang prioritas kemarin ikut demo atau pada saat dia di rumah ada yang terpapar positif, jangan sampai dari rumah terbawa ke pabrik mengontaminasi seluruh pabrik. Jadi semuanya based on data,” imbuhnya.
Ketua Forum Komunikasi Koordinasi Sumber Daya Manusia (FKKSM) Kawasan Industri MM2100 yang juga ketua penyelenggara swab test, Vidi Christianto, melaporkan bahwa swab test kali ini melibatkan 72 perushaan dan 13.000 karyawan.
Rencananya, kata Vidi, swab test masif ini akan digelar selama satu pekan, sehingga dalam sehari pihaknya akan mengetes sekitar 2.200 karyawan.
“Kegiatan ini awalnya diikuti oleh 72 perusahaan, dan totalnya ada sekitar 13.000 (peserta). Namun untuk awal kick off ini kita melibatkan kurang lebih sekitar 28 perusahaan, dengan total peserta sekitar 2.200, dan harapannya dari sini kita bisa tracing untuk klaster industri,” kata Vidi.
Vidi mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi dalam melakukan pelacakan kontak erat manakala ada karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kita bekerja sama juga dengan Satgas Kabupaten Bekasi, kita juga sudah data berdasarkan perusahaan, tempat tinggal, kelurahan. Di situ, kita akan tracing nanti. Jadi dari data ini, Dinkes akan follow up ke rumah-rumahnya. Kalau kita dari perusahaan akan tracing di internal perusahaan masing-masing,” tutupnya.(rls/**)