Rebana Metropolitan Dipromosikan ke Inggris dan Irlandia

Rebana Metropolitan Dipromosikan ke Inggris dan Irlandia
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.(foto: Humas Jabar)
0 Komentar

 
Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menggelar pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO) Desra Percaya via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (27/11/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Emil (sapaan Ridwan Kamil) mengajak Desra Percaya untuk mempromosikan proyek investasi di Jabar kepada investor maupun perusahaan Inggris dan Irlandia. Salah satunya adalah Rebana Metropolitan.
“Kami ingin Inggris menjadi mitra utama di Jabar. Namun, saat ini, saya melihat masih kurangnya intensitas promosi yang harus dibangun bersama Duta Besar kita,” kata Emil dalam keterangan tertulisnya.
Rebana Metropolitan ini merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
Penduduk di kawasan Rebana Metropolitan berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.
Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
“Saya harap Inggris bisa turut serta dengan membangun kota berbasis aerospace (di Rebana Metropolitan),” ucap Emil.
“Ke depam minimal satu juta warga akan tinggal dekat Bandara (Internasional Jawa Barat Kertajati),” imbuhnya.
Hingga triwulan III Tahun 2020 atau periode Januari-September 2020, Jabar pun menempati peringkat pertama realisasi investasi dengan total sebesar Rp86,3 triliun. Jumlah tersebut akumulasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Emil mengatakan, keberhasilan Jabar menarik minat investor tidak lepas dari kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, dan infrastruktur yang akseptabel.
“Alasan pertama karena infrastrukturnya paling inovatif. High Speed Train, 18 bulan lagi selesai. Pelabuhan Patimban tercanggih bulan depan tahap satunya akan diresmikan. Jadi, infrastruktur yang memadai ini menjadi alasan,” ucapnya.

0 Komentar