Smater Pasundan 2 Cianjur Diserbu Pendaftar

Smater Pasundan 2 Cianjur Diserbu Pendaftar
Kepala SMA Terbuka Pasundan 2 Cianjur, Yayan Solihin Permana.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Tahun ini, SMA Terbuka Pasundan 2 (Samter) Cianjur menerima sebanyak 180 siswa baru. Dari jumlah tersebut diperkirakan masih terus akan bertambah mengingat pendaftaran masih di buka hingga 23 Agustus.
Kepala SMA Terbuka Pasundan 2 Cianjur, Yayan Solihin Permana mengatakan, untuk pendaftarnya diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 250 siswa. Untuk Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Smater Pasundan 2 Cianjur ini akan dilaksanakan setelah di SMA reguler selesai.
“Smater ini kan disebut sebagai layanan khusus, makannya PPDB-nya juga terpisah. Jadi reguler habis baru Smater. Kalau Smater ini lebih banyak berarti masih banyak yang belum sekolah, karena kan di Smater itu gratis,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (18/8).
Baca Juga: PPDB Smater Pasundan 2 Cianjur Dibuka Selesai Reguler
Menurutnya, dalam PPDB Smater di tahun ini memang ada sedikit perbedaan jumlah siswa. Di PPDB tahun sebelumnya Smater Pasundan 2 Cianjur menerima sebanyak 354 siswa baru.
“Kami berharap kepada para siswa Smater ini manfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena sekolah ini gratis, ijazahnya sama dengan reguler bukan paket C, bentuk segala macamnya sama, layanan belajarnya mandiri di tempat mereka masing-masing,” katanya.
Ia menjelaskan, siswa di Smater Pasundan 2 Cianjur ini ada juga yang jaraknya paling jauh yakni dari Kecamatan Ciranjang sambil mesantren.
“Jadi pesantrennya membuka SMA terbuka nginduk ke sini (Smater Pasundan 2 Cianjur). Buat pesantrennya juga dapat nilai plus, jadi lulus dari sana bukan hanya pintar agama, tetapi juga punya ijazah SMA,” katanya.
Ia menilai, dengan adanya program SMA Terbuka sangat membantu bagi siswa yang keterbatasan dengan ekonomi.
“Pendidikan itu kan ada yang disebut layanan umum dan khsusus. Kalau yang khusus melayani khusus kondisinya terkendala dengan ekonomi, sosial, dan waktu seperti atlet atau yang kerja di pabrik. Sekolah terbuka itu sekolah untuk mereka (keterbatasan), di sebutnya juga melayani yang belum terlayani,” pungkasnya. (job3/sri)

0 Komentar