Cianjurekspres.net – Inflasi Jawa Barat pada Mei 2020 mencatat deflasi sebesar 0,11% (mtm), atau 2,93% (yoy). Sementara Kota Bandung mencatat deflasi sebesar 0,25% (mtm), atau 2,50% (yoy).
Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KpwBI) Jawa Barat, Herawanto menyebut, pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian Jawa Barat, termasuk Kota Bandung.
“Persoalan inflasi perlu disikapi dengan langkah yang berkelanjutan, sehingga daya beli masyarakat yang turun sebagai dampak dari pandemi dapat diimbangi dengan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat,” ujar Herawanto kepada wartawan di Pendopo Walikota Bandung, Selasa (9/6/2020).
Sehingga, dibentuknya kampung inflasi oleh Bank Indonesia dalam bentuk urban farming mampu memberikan pemanfaatan lahan terbatas di kota Bandung.
Khususnya daerah perkotaan untuk pertanian konvensional yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau sehingga dapat memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat.
“Konsep urban farming kami adalah ekosistem terpadu antara sistem budidaya ikan air tawar dengan aquaponic sederhana, yaitu Budi Daya Ikan dalam Ember (Budikdamber) berupa ikan lele yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran yaitu kangkung,” bebernya.
Selain itu, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan protein dan nabati secara mandiri dalam skala yang lebih besar, aktivitas urban farming dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan guna menopang konsumsi dan kesejahteraan masyarakat.
“Hal ini sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui strategi yang berkesinambungan dan tersinergi dengan baik, serta sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),” tutupnya.(Nida Khairiyyah/**)