Cianjurekspres.net – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim membantah rumor ataupun pemberitaan yang mengabarkan Kemendikbud akan membuka sekolah pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli 2020
“Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar,” tegasnya dalam keterangan resminya, Jumat (29/5/2020).
Nadiem pun menegaskan, pihaknya menetapkan tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai 13 Juli 2020. Dengan demikian, tidak ada pengunduran jadwal kalender pendidikan di masa pandemi virus corona (covid-19).
Baca Juga:Zona Biru, Herman Segera Bikin Perbup New Normal di CianjurWawan Setiawan Terima Surat Tugas Cabup, Ini Kata Ketua Demokrat Cianjur
Soal keputusan pembukaan kembali sekolah akan ditetapkan berdasarkan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
“Metode belajarnya apakah belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan Gugus Tugas. Tapi yang pasti, saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik,” katanya.
Nadiem menjelaskan, bahwa kebijakan di banyak negara awal tahun ajaran baru relatif tetap. Namun, yang berbeda saat ini adalah penyesuaian metode belajar dengan kondisi dan status kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah.
“Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengkoordinasikan,” ujarnya.
Adapun mengenai keputusan waktu dan metodenya, lanjut Nadiem, juga dilandaskan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Karena ini melibatkan faktor kesehatan dan bukan hanya pendidikan, jadi itu masih di Gugus Tugas,” imbuhnya.
Sementara itu Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei terhadap orang tua, guru, dan siswa jelang dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021.
Baca Juga:Dapat Surat Tugas Calon Bupati Cianjur dari Demokrat, Wawan Setiawan: Ini Perintah PartaiKewaspadaan Jabar Tak Berkurang saat Penerapan AKB
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, melalui survei tersebut, KPAI ingin melihat respons warga pendidikan, jika sekolah kembali mengadakan pembelajaran tatap muka.
“Angket ini bukan penelitian, ini hanya sebagai ruang membuka partisipasi siswa, orang tua, dan guru untuk berpendapat tentang kebijakan negara terkait sekolah dibuka atau tidak saat tahun ajaran baru 13 Juli 2020 saat pandemi covid 19,” kata Retno.