Cianjurekspres.net – Hari ini, Jumat (22/5/2020) pukul 13.00 WIB, kasus positif di Jawa Barat meningkat 2,24% atau menjadi 1.962 orang.
Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad menjelaskan, adanya peningkatan dikarenakan baru terkoneksinya data pasien yang dipindahkan dari DKI Jakarta ke Jawa Barat.
“Jadi para pasien tersebut awalnya dirawat di DKI Jakarta, karena KTP nya Jawa Barat dipindahkan kesini. Ini kasusnya hampir serupa seperti awal Mei yang saat itu tiba-tiba terjadi lonjakan pasien positif dalam sehari,” ujar Daud dalam konferensi pers.
Baca Juga:Set Swab Chamber Diproduksi Oleh Mahasiswa ITB dan UNPADRSHS Siapkan Poliklinik Siaga Selama Libur Lebaran
Selain adanya pelimpahan pasien, lanjut Daud, Pemerintah Provinsi Jawa Barat baru menerima laporan pusat tanggal 15 Maret 2020 yang baru dibuka.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 2.428 masih dalam proses pengwasan, 5.280 selesai pengawasan sehingga total PDP ada 7.708 pasien.
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 6.430 proses pemantauan, 41.140 selesai pemantauan sehingga total ODP 47.570 orang.
“Alhamdulillah untuk pasien yang meninggal tidak ada penambahan, sementara pasien sembuh ada penambahan menjadi 422 orang,” ujarnya.
Disinggung mengenai adanya komunitas kekebalan tubuh, Daud menyebut, sangatlah tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan dianggap tidak sesuai.
“Bisa dikatakan memiliki kekebalan tubuh kalau memang sudah ditemukan vaksinnya, atau memang membuktikan 90% pasien sembuh total dan dijamin tidak akan kembali terinfeksi,” tutupnya.(Nida Khairiyyah/**)