“Jadi, bahan pembuatan hawu atau kompor tradisional ini adalah tanah liat, tanah kebun, dan pasir hitam. Setelah selesai di bentuk lalu di panggang dengan suhunya panasnya yang teratur,” katanya.
Ia mengatakan, untuk harga jual per satu biji kompor tradisional ke bandar Rp20 ribu. “Biasa ada bandar yang datang, kalau untuk harganya Rp20 ribu per bijinya,” paparnya.
Meski ekonomi tidak membaik, lanjut Hendar ia pun tetap harus memproduksi kompor tradisional tersebut. “Saat ini sangat sepi order, kemungkin dampak dari virus korona yang terjadi saat ini,” paparnya.(Mochammad Nursidin/Ayi Sopiandi/*)