Cianjurekspres.net – Gunung Anak Krakatau kembali erupsi bahkan mengeluarkan letusan pada Jumat (10/4/2020) pukulan 22.35 WIB.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi Sabtu (10/4/2020) pagi.
Tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut). Kondisi ini sejak tadi malam membuat warga pesisir, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan sempat panik, hingga keluar rumah.
Baca Juga:Update Covid-19 di Cianjur: ODP Bertambah 26 Orang dan PDP 1 Orang17 Ribu Pemudik Sudah Masuk Cianjur, Herman Tegaskan Penyekatan Kendaraan Sampai Malam
Dilansir dari fin.co.id, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ± 38 menit 4 detik.
BPBD Kabupaten Lampung selatan melaporkan kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan pada pukul 04.00 WIB, Sabtu (11/4/2020), bahwa tidak terpantau adanya bau belerang dan debu vulkanik, hujan mulai turun.
Sementara masyarakat di Kecamatan Rajabasa terutama wilayah sepanjang pantai yaitu Desa Way Mulih, Way Mulih Timur dan Desa Kunjir sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing. Meski pun sebagian warga masih berjaga-jaga memantau kondisi yang ada.
Beberapa upaya lain juga telah dilaporkan. Seperti TRC BPBD Kabupaten Lampung Selatan yang telah menghubungi tim pemantau Gunung Api Krakatau. Hasilnya status masih waspada (Level 2) dan aktivitas vulkanik sudah reda. Masyarakat dihimbau tidak panik
Sedangkan TNI dan Polri saat ini siaga di lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi warga bersama aparat desa dan camat setempat sudah berada di lokasi kejadian memberikan arahan kepada warga
“Sampai pagi ini belum ada laporan kerusakan, petugas BPBD dan aparat setempat akan terus memantau dan melaporkannya,” terang Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo. (ful/fin/hyt)