Warga Kelurahan Muka Keluhkan Pasokan Air Tak Lancar, Ini Penjelasan PDAM Cianjur

Warga Kelurahan Muka Keluhkan Pasokan Air Tak Lancar, Ini Penjelasan PDAM Cianjur
0 Komentar

Cianjurekspres.net – PDAM Tirta Mukti Cabang Cianjur mengungkapkan alasan tidak lancarnya pasokan air ke sejumlah rumah warga di Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur karena sedikitnya produksi air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perumahan Kalimaya.

“Ini kan pasokan airnya dari Perumahan Kalimaya, ini saya ada bukti video. Terlihat air yang mengalir sedikit. Dulu biasanya lancar dan tidak terbatas seperti ini,” kata Kepala PDAM Tirta Mukti Cabang Cianjur, Syarif Munawar kepada cianjurekspres.net, menunjukkan video bukti aliran air di Perumahan Kalimaya, Senin (16/3/2020).

Diduga hal tersebut, menurutnya ada permasalahan teknis seperti bocornya pipa. Syarif pun mengaku sampai saat ini belum menemukan titik atau tempat kebocoran pipa tersebut. Sehingga sulit untuk dilakukan perbaikan.

Baca Juga:Pasokan Air Tak Lancar, Warga Kelurahan Muka Keluhkan Pelayanan PDAM CianjurCegah Corona, Pemerintah Keluarkan Kebijakan Belajar di Rumah, Ini Tips Bagi Orangtua

“Saya dengan tim dari PDAM sudah dua minggu mencari permasalahan air yang mengalir. Ini tuh sudah pasti ada beberapa pipa yang jebol, namun kami masih mencari titiknya dimana,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kebocoran pipa disebabkan adanya water hammer atau tekanan air yang tinggi di dalam pipa tersebut bisa dikarenakan penyumbatan.

“Dalam istilah PDAM kan ada namanya water hammer. Ya diperkirakan karena water hammer. Ada tekanan tinggi dari dalam. Nah kami belum tahu penyebabnya. Bisa saja ada sesuatu yang menyumbat,” jelas Syarif.

Syarif mengungkapkan sempat beberapa kali menerima langsung keluhan warga, dan baru saja sejumlah warga Kelurahan Muka mendatangi kantor PDAM untuk mengeluhkan permasalahan air yang tak kunjung mengalir.

“Saya yakin tidak sampai dua bulan kok masalahnya, ini baru dua minggu yang saya rasakan. Memang pasti alirannya sedikit, tapi itu juga masih kami usahakan kan supaya tetap mengalir. Bukan kehendak kami bisa sampai begini, kamipun terus berusaha,” ungkapnya.

Syarif mengatakan untuk perbaikannya pun membutuhkan proses yang tidak mudah.

“Sempat ada pipa-pipa yang menyumbat, akhirnya saya ganti aja dengan pipa baru sepanjang 380 meter, dan itu tidak mudah, karena ribet dengan urusan perizinan. Jadi saya mohon pengertiannya, barangkali ini permasalahannya sama, maka akan membutuhkan proses yang tidak mudah juga,” bebernya.

0 Komentar