Siswa Kanaan Lakukan Mural Art di Gang Sempit

Siswa Kanaan Lakukan Mural Art di Gang Sempit
0 Komentar

CIANJUR – Mural art di Kabupaten Cianjur menjadi daya tarik bagi kaum milenial. Seperti pelajar di SMA Kristen Kanaan Cianjur, yang rutin membuat mural di berbagai gang sempit.

Salah seorang anggota mural, Velicia Crystal Chang (16) menyebut, hobi melukis sejak lama ia lakukan sebelum bergabung dengan komunitas di sekolahnya.

“Di Cianjur banyak banget gang kecil yang temboknya penuh coretan gak jelas, salah satunya ada di belakang sekolah. Jadi kesannya kumuh. Kami berusaha untuk mengubahnya menjadi lebih cerah bahkan bisa untuk background foto di Instagram,” ujarnya kepada Cianjur Ekspres, Senin (10/2/2020).

Baca Juga:Ma’ruf: Pentingnya Pariwisata Dalam PerekonomianEmpat Strategi Emil Untuk Meningkatkan Pariwisata

Sebagai informasi, Mural Art pun sebagai bentuk praktik dari ujian seni rupa namun para siswa ini mempunyai jiwa artistik serta kepedulian untuk menyampaikan pesan lewat Mural tersebut.

“Kami ingin memberikan pesan moral yang positif dan enerjik melalui mural, sehingga tidak hanya menampilkan kesan estetis,” ujarnya.

Ia mengaku telah menyumbang ide seninya bersama kelompoknya pada dinding gang itu dengan tema “timeline”.

“Lewat mural yang saya lukis dengan kelompok saya, berharap pesan yang ingin disampaikan bisa tersalurkan, yakni kita harus bijak dalam menghadapi perubahan sosial, karena dunia ini begitu cepat berjalan,” kata siswi kelas 11 tersebut.

Velicia mengatakan, sebelum mengecat dan melukis pada dinding itu, ia bersama temannya merancang dan mengonsep terlebih dahulu temanya.

“Dibahas dan dirancang dulu tema dan konsepnya, sehingga menyesuaikan dengan musim hujan, antisipasi takut masih bsah terus kena hujan jadi luntur,” ujarnya.

Sebelum membuat pola dan grafiti, tembok dibersihkan terlebih dahulu dengan cat putih, untuk kemudian dicat menggunakan warna yang akan dijadikan sebagai latar.

Baca Juga:Hindari Gagal Panen, Barokah Tani Rutin SosialisasiWagub Jabar: Tutup Semua Tambang Ilegal

Warna yang dipilih biasanya yang kontras, seperti hitam, merah, kuning, biru, dan kuning.

“Setelah warna latar kering, baru membuat pola gambar menggunakan pensil. Kita satu kelompok bagi-bagi tugas saja. Harus kompak pokoknya,” sahut Vanesa Natania (15), siswi lainnya.

Para siswa berharap lewat mural ini, pesan moral yang didapat akan memberikan dampak positif bagi siapapun yang melewati gang itu dan melihatnya.

0 Komentar