Survei IPO: Tingkat Ketersukaan Publik Terhadap Prabowo Menurun

Survei IPO: Tingkat Ketersukaan Publik Terhadap Prabowo Menurun
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah Putra (kiri) dalam rilis survei 100 Hari Kabinet Indonesia Maju di Hotel Ibis, Jakarta, Sabtu (8/2/2020). (foto/ist)
0 Komentar

JAKARTA – Nama Prabowo Subianto menduduki urutan teratas survei Indonesia Political Opinion (IPO), sebagai menteri yang paling dikenal dalam Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma’ruf Amin. Namun, tingkat ketersukaan publik terhadap Ketua Umum Partai Gerindra itu menurun.
Hal tersebut terungkap dalam survei 100 Hari Kabinet Indonesia Maju yang dirilis IPO di Hotel Ibis, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Survei yang dilakukan mulai 10-31 Januari 2020 dengan jumlah 1.600 responden tersebut menunjukkan, jika tingkat keterkenalan Prabowo mencapai 92% diatas Tito Karnavian 89%, Mahfud MD 85%, Erick Thohir 81% dan Nadiem Makarim 79%.
“Prabowo tetap paling dikenal karena Capres 2019, tentu masuk akal jika popularitasnya tinggi. Persoalannya adalah, tingkat kesukaan pada Prabowo menurun jika dibandingkan survei tiga bulan lalu. Ini menandai jika Prabowo dianggap mengecewakan sepanjang 100 hari kinerjanya,” tandas Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah Putra kepada  cianjurekspres.net.
Berdasarkan survei lima besar menteri yang disukai, urutan teratas ditempati Erick Thohir 96%, Retno LP Marsudi 94%, Mahfud MD 92%, Tito Karnavian 91% dan Sri Mulyani 90%. Sedangkan Prabowo Subianto berada di posisi keenam dengan presentase 86%.
Dedi mengatakan, kekecewaan publik terhadap kinerja Prabowo selama 100 hari menjabat Menteri Pertahanan contohnya dalam isu perairan Natuna diklaim China.
“Sejauh ini Prabowo dipresentasikan publik sebagai tokoh keras, mungkin lebih galak. Faktanya begitu ada persoalan sifatnya pertahanan, contoh isu Natuna, Prabowo cenderung lunak tidak seperti masa kampanye. Barangkali itu yang membuat persepsi ketersukaan publik menurun,” tandasnya.
Padahal, jelas Dedi, survei IPO tiga bulan lalu Prabowo cukup disukai dan terkenal ketika diumumkan serta dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
“Dalam analisis kami 100 hari kerja ada perubahan signifikan, yang mengenal Prabowo punya kecenderungan tidak menyukai. Begitu tiga bulan berlalu, Prabowo dikalahkan oleh Menteri Luar Negeri (Retno LP Marsudi),” katanya.
Perubahan yang dimaksud Dedi, publik melihat Prabowo sedikit melunak ketika masuk dalam lingkaran pemerintahan dibawah kepemimpinan Jokowi.
“Ini harusnya menjadi momentum Prabowo menunjukkan kinerjanya kepada publik,” pungkasnya.(hyt)

0 Komentar