Permintaan Meningkat, Harga Masker di Cianjur Naik

Permintaan Meningkat, Harga Masker di Cianjur Naik
Harga jual masker di apotek yang berada di Kabupaten Cianjur beberapa pekan terakhir ini mengalami kenaikan. Dari Rp1000 menjadi Rp2000 per helai. (Rida R Azizah/cianjurekspres.net)
0 Komentar

CIANJUR – Harga jual masker di apotek yang berada di Kabupaten Cianjur beberapa pekan terakhir ini mengalami kenaikan. Dari Rp1000 menjadi Rp2000 per helai.
Selain karena meningkatnya permintaan pasar, kenaikan harga jual masker tersebut diduga dipicu lantaran kekhawatiran masyarakat akan wabah virus Corona yang terjadi di China dan beberapa negara lainnya.
Seperti di Apotek Seger 2 Jalan Prof. Moch Yamin Kelurahan Sayang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur. Harga masker yang biasanya dijual Rp1000 perhelai kini dijual Rp2000.
“Semakin banyak yang ke apotek untuk beli masker, dari distributornya juga harganya naik, jadi terpaksa kami naikkan juga,” kata salah satu Marketing di Apotek Seger 2, Melsandi (28) kepada cianjurekspres.net, Selasa (4/2/2020).
Melsandi mengaku setiap distributor memiliki jumlah kenaikan harga masker per box yang berbeda-beda. Jika ia bandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, harga masker hanya Rp20 ribu per box. Namun kini yang ditawarkan distributor mencapai Rp50 ribu perbox.
“Kalau bulan-bulan sebelumnya, mungkin sebelum ramainya isu-isu Corona ya dan tidak terlalu banyak orang yang membeli masker, dari distributor perbox itu cuma Rp20 ribu, sekarang udah Rp50 ribu,” jelasnya.
Bahkan ia mengaku sempat ada pengunjung yang ingin memborong masker hingga dua sampai tiga box.
“Kemarin ada yang datang katanya mau ambil masker tiga box. Masker itu dia mau jual lagi di warungnya. Tapi kami tidak kasih karena disini persediaan hanya beberapa box saja,” kata wanita yang juga berprofesi sebagai apoteker ini.
Melsandi mengatakan tidak menjual masker dalam jumlah banyak, lantaran mengantisipasi harga semakin melonjak di distributor.
Sementara itu salah seorang warga Cianjur, Neng Fitri Solihat (21) mengatakan setiap harinya ia membiasakan diri untuk memakai masker ketika bepergian keluar.
Ia bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik yang ada di Cianjur. Kata Fitri, sapaan akrabnya, perusahaan tempat ia bekerja mengharuskan karyawannya untuk selalu memakai masker, namun tak setiap hari disediakan dari perusahaan tersebut.
“Emang diharuskan pakai masker, waktu pertama rame berita virus Corona itu. Awalnya emang disediain dari pabriknya, tapi kan kita juga perlu ganti-ganti masker kalau sudah kotor, akhirnya kita beli masing-masing diluar,” tuturnya.

0 Komentar