JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Bahtiar mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna mencabut edaran terkait meliburkan pelajar selama masa karantina WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina.
Hal itu diungkapkan Bahtiar di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (3/2).
”Kita apresiasi dan mengucapkan syukur, Surat Edaran sudah dicabut dengan Nomor 800/Disdik/48/2020 tanggal 3 Februari 2020 ditandatngani oleh Pak Wan Siswandi S.Sos, M.Si., atas nama Bupati Natuna,” kata Bahtiar dilansir dari fin.co.id.
Dikatakannya, siswa dan guru langsung akan melakukan proses belajar-mengajar pasca Surat Edaran dicabut. Ia juga menambahkan, meliburkan sekolah hanya akan mengganggu proses belajar siswa.
Baca Juga:Rumah Islami Pendidik Bangun Musala di SMP Secara SwadayaPuluhan ASN Cianjur Ikuti Diklat Teknis Pengelolaan Kearsipan
”Setelah dicabut, besok siswa sudah bisa kembali ke sekolah, karena kalau sampai meliburkan sekolah, hanya akan mengganggu proses belajar, apalagi mau menghadapi ujian,” ujarnya.
Keputusan membuat Surat Edaran untuk meliburkan sekolah, dinilainya merupakan suatu hal yang wajar. Mengingat, tujuan utamanya adalah dalam rangka melindungi masyarakat dan pelajar setempat. Namun, minimnya informasi akhirnya menimbulkan kesalahpahaman.
”Wajar ya seorang kepala daerah kan melindungi kepentingan warganya, melidungi kepentingan masyarakatnya, apalagi ada desakan warga, tentu sebagai pemimpin kan merespon aspirasi warganya karena mungkin ketidaktersediannya informasi yang lengkap dan cukup,” ungkap Bahtiar.
Bahtiar juga menegaskan, WNI yang dikarantina di Natuna adalah orang-orang yang sehat yang sedang dalam pengecekan kesehatannya.
”Setelah mengetahui yang datang ini prinsipnya sehat semua, justru diadakan pengertian kata karantina itu. Karena kata karantina itu kan kesannya orang yang sudah terkena (virus corona), padahal mengkarantina ini kan mengisolasi supaya memastikan dan dicek secara baik lagi, ini untuk memastikan kondisinya. Prinsip pemda Natuna mendukung kebijakan pemerintah. Dan terimakasih Bupati Natuna dan jajaran pemda natuna yang telah melaksanakan arahan Mendagri,” papar Bahtiar.
Sementara itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan Aceh menjelaskan semua mahasiswa asal Aceh yang telah kembali dari Cina dalam kondisi sehat, tidak terinfeksi virus corona.
”Perlu disampaikan bahwa belum ada satu pun yang terpantau, juga yang melapor atau yang mendatangi rumah sakit walau sekedar mengeluh demam dan sakit lainnya, mudah-mudahan sehat terus sampai batas 14 hari sejak tiba di Aceh,” terang Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif dalam rilis yang diterima.