CIANJUR – Pernyataan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono yang menyatakan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman sudah menjadi kader per 23 November 2019, cukup mengejutkan para elit politik jelang Pilkada Cianjur 2020.
Pasalnya, petahana sendiri masih menjadi kader Partai Golkar dan mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sejak tahun 2015.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin saat dikonfirmasi hal ini menilai jika statement Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono mengkonfirmasi terhadap pose foto Herman Suherman dengan KTA-nya yang beredar beberapa waktu lalu.
“Yang bersangkutan menjadi kader dan mendapat KTA Golkar Tahun 2015,” katanya kepada cianjurekspres.net, Selasa (21/1/2020).
Bahkan sampai saat ini, tegas Mulyana, secara administratif belum ada surat ataupun pernyataan pengunduran diri dari Herman Suherman.
“Tetapi Golkar tidak menganut sistem keanggotaan ganda,” tandasnya.
Mulyana memastikan jika status Herman yang saat ini menjadi Kader PDIP tidak menjadi kendala bagi Golkar menghadapi Pilkada 2020.
“Kami tetap berpedoman pada mekanisme yang berlaku di internal partai. Saya pastikan tahapan akan berjalan sebagaimana mestinya. Langkah seorang kader secara pribadi, siapapun, bukan kendala bagi kami untuk tetap fokus melakukan persiapan jelang pilkada,” katanya.
Terkait apakah ada sanksi bagi kader yang memiliki KTA Ganda, Mulyana menjelaskan Golkar tidak menganut sistem keanggotaan ganda.
“Bila keanggotaan di parpol lain “confirmed” (dikonfirmasi-baca), maka sanksinya adalah lepasnya keanggotaan. Golkar tidak pernah memaksa seseorang untuk menjadi kader, juga tidak pernah meminta kader lain untuk menjadi kader Golkar, pilihan itu menjadi milik pribadi seseorang,” tuturnya.
Baca Juga: Tak Mau Dibohongi Lagi, AB: Golkar Harus Usung Kader di Pilkada 2020
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono mengungkapkan partainya akan mengusung Herman Suherman sebagai calon bupati Cianjur di Pilkada 2020. Alasannya, selain sebagai petahana (incumbent), Herman sudah menjadi kader atau Anggota DPC PDI Perjuangan per 23 November 2019.
Hal tersebut diutarakan Ono saat dikonfirmasi terkait siapa saja petahana yang akan diusung PDIP di Pilkada 2020 Jawa Barat.
“Alasannya, kader atau Anggota DPC PDI Perjuangan per 23 November 2019. Incumbent Bupati. Survey terhadap popularitas, elektabilitas dan tingkat kepuasan kinerja sangat tinggi. Berpotensi didukung oleh beberapa partai dan saat ini sedang penjajakkan untuk menentukan calon wakil bupati,” papar Ono melalui WhatsApp kepada cianjurekspres.net, Senin (21/1/2020).