Harga Cabai Melonjak Tinggi di Awal 2020

Harga Cabai Melonjak Tinggi di Awal 2020
ilustrasi.net
0 Komentar

CIANJUR – Harga komoditas cabai di sejumlah pasar tradisional Cianjur, melonjak sejak sepekan terakhir. Cuaca yang buruk diperkirakan menjadi penyebab utama lonjakan harga cabai di pekan pertama 2020.
Berdasarkan pantauan cianjurekspres.net, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Cianjur, Asep Firdaus (53), mengeluhkan akan loncatan harga cabai. Menurutnya, kenaikan mampu berimbas ketingkat penjualan yang anjlok, karena keuntungan dari penjualannya pun menurun.
“Ya biasa kalau lagi musim hujan begini kan pasti naik, soalnya gimana panennya. Akhirnya yang beli juga biasanya di bawah sekilo. Kalau udah naik harga cabe tuh orang gamau beli banyak-banyak,” kata Asep, kamis (9/1/2020).
Menurut Kepala UPTD Pasar Induk Cianjur, Tri Wibowo, kenaikan tersebut akibat cuaca hujan yang terus mengguyur lahan petani cabai.
Cabai yang dipanen gagal dijual ke pasaran karena tidak sedikit cabai yang membusuk sebelum matang.
“Iya ini memang karena cuacanya ya, hujan terus. Sehingga kalau petani gagal jual ke pasar, harganya naik karena kelangkaan. Banyak juga kan cabai yang belum matang membusuk,”ujarnya.
kenaikan yang terjadi di Pasar Induk Cianjur, di antaranya harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp50 ribu per kilogram nya kini Rp70 ribu per kilogram. Sedangkan, cabai merah TW yang sebelumnya Rp45 ribu per kilogram naik di titik Rp55 ribu per kilogram. Cabai rawit tanjung dari Rp45 ribu per kilogram meloncat ke Rp55 ribu per kilogram.
Tri menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun dari para pedagang, kenaikan harha di kisaran harga Rp20 ribu per kilogram dan bukan hanya cabai merah tanjung, cabai merah TW, cabai rawit merah pun ikut naik sedangkan untuk jenis sayuran yang lain masih berada di harga normal.
“Setiap tahunnya biasanya naik memang, apalagi dukungan cuaca sangat berpengaruh terhadap hasil panennya. Harga pasti naik karena stok barangnya menyusut juga,” tandasnya.(rid/nik)
 

0 Komentar