Siaga Diatas “Bom Waktu” Bencana di Cianjur

Siaga Diatas "Bom Waktu" Bencana di Cianjur
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman saat mengukuhkan Relawan Tangguh Bencana (Retana).(foto/ist)
0 Komentar

CIANJUR – Bencana alam terus melanda wilyah Kabupaten Cianjur. Sejumlah upaya antisipasi dan penanganan pun dilakukan, bahkan hingga menghidupkan kembali kebudayaan lokal untuk membangun kesadaran masyarakat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Irfan Sofyan mengatakan, masyarakat Cianjur sampai saat ini hidup di atas “bom waktu” karena termasuk ke dalam wilayah dengan indeks risiko bencana tertinggi di Indonesia.
”Menjadi tugas yang serius bagi kami, semua personel sudah dikerahkan, terutama dalam pencegahan supaya dampak bencana bisa diminimalkan. Namun kami juga butuh bantuan dari semua pihak,” katanya kepada cianjurekspres.net, Kamis (2/1/2020).
Ia mengatakan, banyaknya potensi bencana di sejumlah titik rawan yang tersebar di Cianjur, tidak sejalan dengan jumlah personel BPBD. Sebanyak 49 personel harus siap siaga di wilayah seluas 365.000 kilometer persegi.
“Hal itu menjadi salah satu kendala penanganan dan pencegahan kebencanaan di Cianjur,”ungkapnya.
Karena alasan tersebut, sebanyak 1800 Orang Relawan Tangguh Bencana (RETANA) dijaring dari 360 Desa. Tiap desa telah menyiapkan lima Relawan sesuai dengan persyaratan yang di verifikasi oleh BPBD Kabupaten Cianjur, 5 Desember 2019 lalu.
“Ini sebagai program dari Plt Bupati untuk percepatan penanganan kebencanaan di seluruh Kabupaten Cianjur,” tutur Irfan.
Irfan menjelaskan, keberadaan para relawan di setiap desa ini akan membantu optimalisasi upaya dan pencegahan bencana di setiap daerah. Relawan inilah nanti yang menjadi ujung tombak dalam artian masyarakat yang peduli terhadap kondisi lingkungan di sekitar.
“Relawan ini kan datangnya dari warga yang dipilih di setiap desa, jadi nanti pun kita akan mendapatkan segala informasi mengenai bencana pertama dari mereka,” ucapnya.
Dikatakan Irfan, relawan ini yang akan tahu kondisi lingkungan rawan bencana pertama kali. Ia berharap akan selalu bisa memberikan pendampingan terhadap sejumlah desa.
“Mengenai kejadian-kejadian yang terjadi kemarin, langsung kita evakuasi bersama relawan ini. Jadi dalam waktu satu jam pun sudah bisa kita tangani semuanya,” tuturnya.
Irfan menyebutkan, sejak dilakukan pengukuhan dan verifikasi terhadap Retana tersebut, pihaknya telah mendapatkan kemudahan untuk terus menetapkan status siaga kepada masyarakat Cianjur.

0 Komentar