Djarum Foundation memutuskan audisi 2019 adalah yang terakhir, dan mulai 2020 program seleksi beasiswa bulutangkis itu dihentikan sebagai respon atas tudingan eksploitasi anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI berpendapat, pihak Djarum memanfaatkan tubuh anak untuk promosi brand image Djarum yang merupakan produk rokok.
Tudingan eksploitasi anak terhadap Djarum awalnya dilontarkan Yayasan Lentera Anak dan Smoke Free Bandung pada 25 Juli 2019 yang meminta panitia Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Bandung tak menggunakan anak-anak sebagai media promosi produk tembakau.
Pihak PB Djarum melalui Senior Manajer Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan, saat itu menampik audisi beasiswa bulu tangkis tersebut terkait dengan pemasaran rokok, karena harus dibedakan antara Djarum sebagai brand rokok dan PB Djarum sebagai klub bulu tangkis.
“Datang saja ke warung atau minimarket, cari rokok namanya Djarum Badminton Club. Pasti tidak ada, karena ini adalah klub yang didirikan owner Djarum,” kata Budi.
Yayasan Lentera Anak dan Smoke Free lalu melaporkan ke KPAI. Polemik pun bergulir, hingga muncul pernyataan pamit.
“Demi kebaikan bersama, kami hentikan dulu. Biar reda dulu dan masing-masing pihak dapat berpikir dengan baik,” kata Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, dalam konferensi pers jelang audisi beasiswa bulu tangkis tahap kedua di Purwokerto di Hotel Aston Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).
Berita yang kemudian memicu lahirnya hastag #djarumpamit itu sontak mengguncang dunia bulu tangkis Indonesia. Warganet merespon dengan membikin tagar yang saling bertolak belakang. Pihak yang setuju dengan KPAI membuat #KamiBersamaKPAI dan pihak yang mendukung PB Djarum membuat #bubarkanKPAI .
Pemerintah pun tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Pemudan dan Olahraga (Kemenpora) kemudian diadakan mediasi pada 12/9/2019 untuk menyudahi polemik PB Djarum dengan KPAI. Kesepakatan pun ditandatangani oleh Ketua KPAI Susanto, Sekjen PBSI Achmad Budiharto, Pengurus PB Djarum, Lius Pongoh, dan Menpora Imam Nahrawi.
Dari hasil mediasi itu, PB Djarum akan tetap melanjutkan audisi bulu tangkis di beberapa seri tahun 2019 tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum. PB Djarum juga akan mengganti nama audisi mereka.