Pemkab Cianjur Diminta Masukkan Pencak Silat dalam Kurikulum Pendidikan Mulok

0 Komentar

CIANJUR – Ketua Pelaksana Pasang Giri Maenpo Ibing Pencak Silat, RDH Memet Mohamad Tohir berharap Pencak Silat masuk dalam muatan lokal (mulok) kurikulum pendidikan SD, SMP hingga SMA.
“Ini sesuai dengan pilar budaya yang ke tiga yaitu Maenpo. Maenpo itu jurusannya untuk bela diri, tapi ibing ini untuk tampilan-tampilan,” ungkap Memet kepada cianjurekspres.net disela-sela kegiatan Pasang Giri Maenpo Ibing Pencak Silat yang diikuti sebanyak 750 peserta selama tiga hari di Gedung DKC Cianjur, Rabu (25/12/2019).
Dikatakannya, Pencak Silat sudah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya tak benda. Sehingga Memet ingin Pemerintah Daerah mendukung dan memfasilitasi segala bentuk kegiatannya.
Baca juga: Unesco: Pencak Silat Warisan Budaya tak Benda
“Runtuhnya negara ini kalau budaya nya hancur, ini sebagai pilar juga kalau seni tradisi Maenpo. Jadi kami harapkan setiap SD, SMP dan SMA ada mulok Pencak Silat supaya mereka mengenal nilai-nilai tradisi,” tandasnya.
Sementara itu sebanyak 750 peserta dari mengikuti Pasang Giri Maenpo Ibing Pencak Silat yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur bekerjasama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
“Alhamdulillah pada tahun ini jumlah peserta sebanyak 750 orang, ibingannya atau tampilannya 450 tampilan, ini dari seluruh Kecamatan Cianjur yang ikut. Dalam pasang giri ini ada 3 kategori yakni anak-anak, remaja dan dewasa, atau setingkatan SD, SMP, dan SMA putra dan putri,” jelas Memet.
Kegiatan tersebut dimulai dari tanggal 23-25 Desember 2019. Bagi pemenang akan mendapatkan beberapa penghargaan berupa tropi bergilir dari bupati, dan uang pembinaan untuk juara umum.(rid/hyt)

0 Komentar