CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat kurang lebih 98 kejadian bencana kurun waktu Januari hingga Desember 2019.
Diantaranya, 43 bencana longsor, 26 bencana banjir, 17 puting beliung serta 12 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Bahkan terdapat sekitar 100 titik lebih daerah rawan longsor dan banjir, khususnya di wilayah Cianjur Selatan dan Utara.
Baca Juga:Diki Muzaki Ungkap Alasan Nyalon Kades Neglasari Kadupandak CianjurRidwan Kamil Minta Komisi II DPR Bantu Usulan Pembentukan DOB
“Sesuai topografi dan karena banyak juga pemukiman yang di bawah lereng perbukitan,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sofyan Irfan kepada cianjurekspres.net, Kamis (19/12/2019).
Menurutnya, kawasan permukiman yang berada di bawah lereng perbukitan sangat rawan longsor.
Dia mengatakan, di kawasan yang terdapat permukiman yang berada di bawah lereng perbukitan sangat rawan longsor. Seperti di Naringgul, Pagelaran dan beberapa kecamatan di Cianjur Utara.
“Berdasarkan pemetaan dan data yang terhimpun, kalau daerah Cianjur Utara itu rawannya di Kecamatan Pacet, Cugenang,” tutur Irfan.
Irfan mengimbau, warga yang tinggal di daerah rawan bencana meningkatkan kewaspadaan. Khususnya, ketika wilayahnya diguyur hujan deras yang cukup lama.
“Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada dan bagi para pengendara lebih baik menunggu hujan reda daripada memaksakan untuk bepergian, apalagi di daerah yang rawan di jalur Cianjur Selatan dan Utara,” pungkasnya.(rid/hyt)