CIREBON – Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil melakukan Siaran Keliling (Sarling) di SMA Negeri 3 Cirebon, Senin (16/12/19). Dalam kesempatan itu, ia memaparkan pentingnya mengembangkan diri dan bercita-cita.
“Tadi kami hadir di SMA Negeri 3 Kota Cirebon yang luar biasa, karena mereka menjaga sekali budaya nusantara, khususnya wilayah Jawa Barat. Sehingga, sekolah tersebut menjadi sekolah teladan,” kata Atalia dalam rilis yang diterima redaksi.
“Di sana saya memotivasi siswa dan menjelaskan pada mereka terkait pentingnya kita untuk memiliki cita-cita. Kemudian juga menyampaikan bagaimana mereka harus selalu berada dalam jalan sesuai dengan jalurnya,” tuturnya.
Ia menyampaikan, Generasi Berencana (GenRe) ialah bagaimana mereka harus menghindari tiga hal yang disepakati bersama yaitu jauhi seks bebas, pernikahan dini dan juga jauhi NAPZA. Selain itu, Atalia menyosialisasikan sejumlah fakta tentang virus HIV/AIDS. Hal itu dilakukan karena masih banyak remaja yang kurang paham soal virus HIV/AIDS.
“Karena ini masih Desember dan masih berkaitan dengan Hari AIDS Internasional, kami juga memberikan sosialiasi tentang HIV/AIDS. Karena ternyata ada pemahaman dari para remaja yang belum sempurna terkait dengan kekhawatiran mereka. Bahwa kontak fisik akan mengakibatkan ketularan HIV/AIDS,” ucapnya.
Padahal, lanjutnya, seseorang bisa tertular virus tersebut karena adanya empat hal, yaitu hubungan seks berisiko, transfusi dari orang yang (mungkin) sudah terjangkit, saling bertukar jarum suntik, dan terakhir yang sangat dikhawatirkan adalah adanya transfer dari ibu hamil dan menyusui anaknya.
Atalia berharap pertemuan tersebut dapat memotivasi para siswa untuk berkarya dan berprestasi. Sedangkan, salah satu siswi SMA Negeri 3 Cirebon, Ananda Rizki Sabrina, menyambut kedatangan Atalia dengan antusias. Menurut dia, pesan yang disampaikan Ketua TPP PKK Provinsi Jabar itu informatif dan berharga.
“Tadi Ibu Atalia menyampaikan banyak sekali motivasi yang berguna dan menyadarkan kita tentang literasi, tentang pentingnya mencari ilmu dan pentingnya memilih pergaulan yang baik,” ucapnya.
“Apalagi ketika Ibu Atalia memberikan informasi tentang bahayanya HIV/AIDS, kita jadi semakin paham tentang cara agar terhindar dari virus itu, terus cara penularannya gimana. Semoga semakin sering acara-acara seperti ini,” pungkasnya.(nik/rls)