JAKARTA –Setelah sempat melorot diduga lantaran skandal penyelundupan komponen motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, kini saham PT Garuda Indonesia Tbk melorot itu mulai menguat.
Saham perusahaan yang berkode GIAA itu sudah empat hari ini menguat. Hingga hari ini pada sesi penutupan menguat 2 persen ke posisi Rp510 per lembar.
Menguatnya saham Garuda Indonesia itu diduga karena Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menindak tegas memecat direksi Garuda Indonesia yang terlibat dalam kasus tersebut. Termasuk Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.
“Reaksi positif pasar dari pemecatan lima direksi Garuda, termasuk direktur utamanya,” ujar Analisis Artha Sekuritas, Nugroho Rahmat Fitriyanto, Kamis (12/12) dilansir fin.co.id.
Lanjut Nugroho, pasar menilai dengan pembongkaran direksi, maka bisnis dan keuangan Garuda akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Dilihat dari fundamental perusahaan, Garuda Indonesia masih oke di mana pendapatan meningkat pada kuartal III/2019 sebesar 10 persen. Hal itu didorong dari kenaikan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 9 persen,” ucap dia.
Kenaikan tiket sejak satu tahun lalu juga menyumbang kenaikan pendapatan Garuda. Di mana untuk passanger yield Garuda domestik per Oktober 2019 naik 35,8 persen, Citilink naik 55,9 persen.
“Meski jumlah penumpang turun, cuma kenaikan harga tiket ini bisa offset penurunan tersebut sehingga revenue masih naik, marjin juga semakin baik,” tutur dia.
Terpisah, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan pencopotan direksi Garuda Indonesia melupakan kebijakan yang tepat agar Garuda menjadi lebih baik kedepannya.
“Kalau tidak dicopot saham Garuda Indonesia akan merah terus. Jadi sudah benar pencopotan dirut Garuda Indonesia,” ujar Huda kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Kamis (12/12).
Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai pencopotan direksi Garuda Indonesia tentu mendorong kinerja perusahaan pelat merah itu menjadi lebi baik.
“Justru pergantian direksi membuka peluang kinerja Garuda membaik dan berdampak naiknya harga saham,” kata Piter kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Kamis (12/12).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah memecat lima orang direksi Garuda Indonesia, termasuk Direktur Utama Garuda, I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara. Pemecetan ini lantaran kasus penyelundupan suku cadang motor Harley Davidson dan dua sepeda Brompton.(din/fin/hyt)