CIANJUR– Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, setiap warga negara pasti menyumbang sejuta harapannya terhadap kemakmuran negaranya. Khususnya untuk negara-negara berkembang yang masih memupuk angka korupsi setiap tahunnya.
Setiap warga mengharapkan agar pemimpin dan jabatan yang berkuasa bersih dari segala praktik korupsi. Hal ini menjadi harapan sejumlah mahasiswa di Cianjur.
“Lihat saja kemajuan rakyatnya, jika masih banyak yang mencuri, rumah tidak layak, buat kerja juga masih susah, ya berarti ada yang salah dengan negaranya,” kata Nikolaus (23), mahasiswa FIKOM Unpi, Senin (9/12/2019).
Menurutnya, praktik korupsi melemahkan citra negara dan rakyat pun menjadi korban. “Kalau makin sering korupsi, makin melarat rakyatnya, makanya kenapa Indonesia belum maju-maju,” papar Niko.
Ia berharap peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dapat menjadi renungan oleh semua elemen masyarakat, terutama para pejabat, dan mantan-mantan koruptor. Sebagai mahasiswa ia merasa kritis terhadap apa yang sebenarnya harus diperingati dalam Hari Anti Korupsi tersebut.
“Semoga ke depannya bisa lebih menjamin perubahan apalagi buat mantan koruptor. Saya sangat beeharap ke depannya sudah tidak lagi pejabat yang masuk KPK” terang Niko.
Disisi lain, Putri (22) mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana menegaskan mahasiswa harus menjadi Agent Of Change (agen perubahan-red). Sehingga dapat menjadi contoh yang baik dan nantinya pantas menggantikan penguasa yang korup.
“Disini peran mahasiswa, jangan cuma menyuarakan saja tapi menjadi pendongkrak kebangkitan juga. Kan kita sudah harus kritis” kata Putri.
Kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi belakangan ini membuat Putri menegaskan bahwa mahasiswa/i janganlah sampai bungkam suara untuk tetap melawan para pemimpin yang korup.
Putri menjelaskan untuk terhindar dari praktik korupsi dimulai dari menghindari setiap pelanggaran terkecil sekalipun. Ia mencontohkan kepada beberapa pencuri yang marak juga terjadi di Cianjur.
“Korupsi itu sama aja dengan mencuri. Koruptor itu kan dia kasusnya mengambil hak rakyat, uang rakyat. Pencurian dimana-mana, apakah itu tidak termasuk korupsi?” katanya.
Dirinya pun berharap kepada Presiden Jokowi, agar kepemimpinannya 5 tahun ke depan angka Korupsi, Kolusi dan Nepotisme segera menurun dan diberantas. Tentunya hal tersebut ditentukan dari pilihan masyarakat yang cerdas, memilih wakil rakyat yang jujur dan adil.