Soal Partai Gelora, Tifatul: Silahkan, Tapi Jangan Acak-acak yang Disini

Soal Partai Gelora, Tifatul: Silahkan, Tapi Jangan Acak-acak yang Disini
(net)
0 Komentar

JAKARTA – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sudah resmi didirikan. Namun, belum dideklarasikan karena masih menunggu pengesahan dari Kemenkumham.
Sejumlah kader PKS disebut-sebut lompat ke partai baru yang didirikan oleh Anis Matta dan Fahri Hamzah tersebut. Hal ini membuat elite PKS gerah.
Beberapa kader diketahui sudah bergabung ke Partai Gelora. PKS pun sudah memonitor hal itu. Anggota Komisi VII DPR RI, Tifatul Sembiring, menyatakan hingga kini belum ada pemecatan kader PKS terkait berdirinya Partai Gelora.
“Sampai saat ini belum ada pemecatan. Paling diturunkan dalam peringkat anggota,” ujar Tifatul, Kamis (14/11/2019) dikutip dari fin.co.id.
Tifatul mengatakan wajar dan biasa jika ada anggota keluar masuk dalam partai politik (parpol). Namun, dia menilai tidak etis jika ada kader yang bergabung menjadi anggota di dua parpol berbeda.
Dirinya tidak mempersoalkan berdirinya Partai Gelora dipimpin mantan elit PKS, Anis Matta dan Fahri Hamzah. “Bagi saya kalau mereka buat partai baru silakan saja. Tapi jangan acak-acak yang di sini,” papar Tifatul.
Selain itu, dia juga mempersilakan anggota PKS yang memilih bergabung ke Partai Gelora. Namun, harus keluar dari keanggotaan PKS. Dia tidak mau ada anggota yang main dua kaki. Mantan
Mantan Menkominfo itu mencontohkan politisi Partai Demokrat Deddy Mizwar yang bergabung dengan Partai Gelora. Menurutnya, hal itu jelas membuat Demokrat tersinggung. Dia menyarankan Partai Gelora meniru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memilih orang-orang baru dengan ide-ide baru. Tujuannya agar tidak menimbulkan konfrontasi dengan parpol manapun.
Hal senada disampaikan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri. Dia meminta jika ada kader PKS yang memiliki masalah internal, agar tidak meninggalkan partai.
“Kalau ada ketidakcocokan terjadi di antara kita, penyelesaiannya bukan keluar atau buat partai baru. Kalau ada krisis hati penyelesaiannya kembali kepada hati. Perlu kesabaran,” kata Salim.
Sementara itu, pengamat politik Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Ahmad Khoirul Umam menilai Partai Gelora Indonesia harus dapat membedakan diri dari PKS. Baik dari aspek karakter pergerakan, identitas ideologis, visi-misi, dan platform kepartaian, hingga logistik.

0 Komentar