JAKARTA – Warga sekitar Waduk Setupatok yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memanfaatkan dasar bendungan mengering untuk dijadikan lahan pertanian dengan ditanami jagung, padi dan lainnya.
“Setiap musim kemarau saya memang menggarap dasar waduk dengan ditanami padi,” kata Seorang waraga penggarap Jaelani di Cirebon, Kamis (7/11).
Pada musim kemarau kali ini, Jaelani mengaku menanami padi dan jagung pada lahan dasar waduk yang sudah mengering.
Jaelani mengatakan hasil dari panen padi dan jagung nantinya untuk makan sehari-hari, bukan untuk dijual belikan.
Menurutnya ada perbedaan hasil panen antara tanaman yang ditanam di lahan normal yaitu sawah dengan yang di waduk.
“Kalau tanam di waduk hasil panennya lebih sedikit dibandingkan dengan di lahan biasa,” ujarnya.
Dia menjelaskan kalau menanam padi di lahan seluas sekitar setengah hektare itu bisa mencapai hitungan tone, namun kalau di lahan waduk dengan luasan yang sama hanya sekitar lima kuintal.
Sementara petugas Bendungan Setupatok Muhammad Suherman mengatakan saat ini debit air Waduk Setupatok menyusut drastis, bahkan hanya tinggal 610 liter meter kubik dari total kapasitas 14 juta.
“Saat ini debit air tinggal 610 liter meter kubik dari total 14 juta meter kubik,” katanya.
Suherman mengatakan menyusutnya debit air sendiri diakibatkan sungai yang menjadi sumber mata air sudah kering, sehingga suplai ke Waduk Setupatok juga tidak ada.
Selain itu, musim kemarau juga terbilang cukup panjang menjadikan air yang berada di waduk terus digelontorkan untuk mengairi area pertanian.
“Sejak Oktober lalu kami juga sudah tidak lagi mengeluarkan air untuk pertanian, karena air sudah tidak adalagi,” ujarnya.(ant/hyt)