SUKABUMI – Tim SAR gabungan mencari nelayan Sukabumi yang hilang di perairan Banten akibat tabrakan Kapal Baruna Jaya 1 milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan kapal congkreng asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
“Kantor SAR Banten sudah meminta bantuan ke Pos SAR Palabuhanratu untuk mencari jasad nelayan yang hilang pada saat kecelakaan yang terjadi pada Sabtu, (2/11),” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Jakarta Basarnas I Made Oka Astawa di Sukabumi, Minggu (3/11/2019).
Pihaknya dan petugas Polair Polres Sukabumi, TNI Angkatan Laut, serta unsur SAR lainnya sudah bergerak ke lokasi kejadian sejak Sabtu, (2/11) malam untuk menjemput dua nelayan kapal congkreng. Saat ini, kedua nelayan tersebut sudah berhasil dlselamatkan tinggal satu korban lagi yang hilang.
Kepala Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi Dede Ola menambahkan pihaknya sudah meminta bantuan kepada petugas potensi SAR untuk melakukan pencarian satu nelayan yang hilang karena tenggelam saat terjadi kecelakaan tersebut.
Pihaknya belum mengetahui secara detail terjadinya tabrakan antara dua kapal laut di perairan Banten tersebut, karena dua nelayan yang selamat dari kejadian itu masih trauma dan belum bisa dimintai keterangan.
“Ketiga korban ini berangkat dari perairan laut Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi ke wilayah laut Banten, karena lokasi kecelakaan merupakan perbatasan. Kami berharap tim SAR bisa segera menemukan nelayan asal Cikembang, Kecamatan Cisolok yang hilang tersebut,” kata dia.(ant/hyt)