CIANJUR – DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan Cianjur segera melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan sejumlah perusahaan, terkait penyerapan tenaga kerja.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan mengatakan, koordinasi itu dilakukan lantaran adanya keluhan dari para pencari kerja akibat proses penyerapan tenaga kerja dan tahapan seleksi dinilai sulit.
“Akibatnya banyak yang salah paham dan malah menitipkan dokumen lamaran ke Astakira. Bahkan hingga sampai sekarang kami sudah menerima sekitar 50 berkas lamaran kerja. Padahal Astakira bukan penyelur tenaga kerja, tatapi berkaitan dengan advokasi terhadap tenaga kerja, utamanya TKI yang bermasalah,” kata dia.
Dia mengatakan berdasarkan keterangan sejumlah pencaker proses tahapan seleksi penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan.
“Bahkan ada salah seorang pencaker yang mengatakan sempat mendapatkan panggilan dari PT. Pou Yuen Indonesia (PYI) sebelum dilakukannya job fair beberapa waktu lalu, namun hingga sampai saat ini tidak ada kabar kelanjutannya,” ucapnya
Ali mengungkapkan sangat menyangkan sikap sejumlah perusahaan yang melakukan penyerapan tenaga kerja tidak dilakukan secara transparan. Bahkan dia menduga ada praktek pungli yang dilakukan oleh oknum tertenu yang memanfaatkan kuota penyerapatan tenaga kerja.
“Melihat kondisi tersebut kami akan segera melakukan koordinas ke dinas terkait, dan akan mendatangi sejumlah perusahaan yang melakukan penyerapan tenaga kerja, terkait proses dan tahapannya seperti apa. Untuk proses rekrutmen kami serahkan lagi ke dinas dan perusahaan. Pencaker pun akan diarahkan untuk menyerahkan langsung melalui pihak terkait, karena Astakira ini bukan penyalur tenaga kerja,” jelasnya.
Dia berharap proses penyerapan tenaga kerja, jumlah kuotanya dapat memprioritaskan untuk putra daerah.(bay/sri)