Debus hingga Ngabungbang di Wisata Budaya dan Religi Wewengkon Halimun

Debus hingga Ngabungbang di Wisata Budaya dan Religi Wewengkon Halimun
0 Komentar

CIANJUR – Seni debus atau memperagakan kekebalan tubuh dari benda tajam diperagakan para seniman Sunda di Padepokan Maung Bodas Siliwangi, di Kampung Benteng, Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang, Rabu (25/9/2019).
Selain debus, beberapa seniman juga memperagakan pencak silat dari padepokan Maung Bodas Siliwangi. Hadirnya acara debus Sunda dan pencak silat di padepokan dimanfaatkan forum keserasian Hidayah Illahi untuk menarik minat wisatawan ke Cianjur.
Satu potensi yang ditawarkan adalah debus Sunda dan pencak silat. Ketua Forum Hidayah Illahi, Iman Nurzaman, mengapresiasi Kementerian Sosial melalui program keserasian sosial yang melirik forum hidayah illahi sebagai sasaran bantuan.
“Selama ini kami coba menggali budaya yang ada di sini, satu di antaranya adalah debus dan pencak silat. Forum ini dibentuk sudah lumayan lama dan kami terdiri dari beberapa kecamatan, tujuannya silaturahmi,berdiskusi sambil rutin pengajian dan salawatan,” ujar Iman.
Iman mengatakan, potensi lokal ini sudah menjadi agend untuk dipertontonkan secara rutin kepada umum.
“Alhamdulilah kami mendapat bantuan dari Kementerian Sosial, kami akan bangun arena pertunjukan kesenian yang memadai,” kata Iman.
Iman juga mengatakan, selain membangun sanggar seni untuk kampung wisata, pihaknya juga menyalurkan sebagian bantuan untuk membangun madrasah.
“Bantuan dari Kemensos untuk pembangunan fisik termasuk nanti tugu kesejahteraan sosial,” katanya.
Imam mengatakan, pembangunan madrasah juga untuk membina anak-anak agar berahlakul karimah.
“Target ke depan wewengkon Sumur Halimun jadi tempat wisata, seni debus kesenian Sunda, minat dari tamu lokal datang ke sini sudah ada, mereka mengatakan tempat ini cocok untuk wisata religi,” kata Iman.
Ia mengatakan, untuk kegiatan religi ada pembinaan Jumat, Sabtu, dan Minggu termasuk untuk pencak silat.
“Ada juga koleksi benda pusaka ketika sudah tertata nanti akan ada museum penyimpanan benda pusaka, ada agenda ngabungbang juga,” ujarnya.
Sekdinsos Cianjur, Teguh, mengatakan program kegiatan sarasehan rutin ini merupakan program Kemensos yang menyebar di Cianjur ada lima titik.
“Program ini ada dua jalur yakni jalur aspirasi dan reguler, kami mengusulkan dengan proposal alhamdulilah diverifikasi dan disetujui kegiatan berbasis masyarakat. Tempat yang diprioritaskan adalah daerah yang bisa menimbulkan efek rawan konflik dan potensi konflik sosial,” kata Teguh.(yis/hyt)

0 Komentar