“Untuk dari kader sampai saat ini belum ada, bisa jadi Ketua DPC yang nanti maju,” ungkap dia.
Namun, Ono mengungkapkan, jika Plt Bupati Cianjur Herman Suherman bakal mendaftar sebagai calon bupati dari PDI Perjuangan. Bahkan, dia mengaku sudah bersilaturahmi dengan Herman. “Dalam percakapan semalam beliau berniat menjadi kader PDI Perjuangan dan akan mendaftar di PDI Perjuangan dalam Pilkada Cianjur 2020,” kata dia.
Ono menyambut baik rencana Plt Bupati Cianjur menjadi kader dan berencana turut menggunakan perahu PDI Perjuangan dalam Pilkada mendatang. “Kami akan segera buatkan kartu dan bikinkan seragam untuk Herman Suherman,” katanya.
Meski begitu, lanjut dia, Herman akan melalui tahapan pengkaderan hingga menjalani penilaian dari survei popularitas dan elektabilitas. Mengingat hal tersebut menjadi pertimbangan utama bagi PDI Perjuangan dalam mengusung calon di Pilbup 2020.
“Untuk rekomendasinya kemungkinan Januari atau Februari 2020, sebelum dibukanya pendaftaran. Selama menunggu itu, kamia akan panaskan mesin partai agar memenangkan Pilbup, salah satunya melalui konsolidasi ini,” kata dia.
Di samping itu, menurut dia, PDI Perjuangan juga tengah membahas kaitan koalisi dengan parpol lain, sebab untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati harus memenuhi persyarakatan minimal 10 kursi di DPRD.
“Untuk koalisi bisa dengan parpol mana saja, tidak terpaku lagi dengan koalisi di pilpres kemarin. Bisa saja nanti PDI perjuangan dengan Gerindra atau parpol lainnya,” ucap dia.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Susilawati, mengatakan melalui rapat konsolidasi dilakukan bagaimana caranya membangun partai yang solid. “Kami sudah melakukan penjaringan dan akan dilakukan pengawalan tegak lurus siapapun itu yang diusung nanti,” kata Susi.
Pesan yang diamanatkan oleh DPD PDI Perjuangan Jabar bahwa calon bupati itu harus mau membumikan program berdikari. “Pertama masalah sandang pangan dan papan, kesehatan dan pendidikan, ketiga program ketenagakerjaan dan sosial, permasalahan yang ada contohnya lapangan kerja masih belum memihak, banyak yang menjadi TKW, dan hal lainnya,” ujar Susi.
Program lainnya yakni pembangunan infrastruktur, lalu keagamaan dan kebudayaan. “Satu sisi bagaimana membangun struktur partai agar solid lalu bagaimana membuat visi misi sejalan dengan program partai,” katanya.