CIANJUR – Para petani yang masuk dalam kelompok tani di Kabupaten Cianjur mengaku masih kesulitan untuk mengunakan kartu tani yang mereka dapatkan dari Kementerian Pertanian RI melalui Dinas Pertanian Perkembungan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Cianjur, Dahlia Desa Nagrak, Siti Juariah, mengatakan sebanyak 35 orang petani di Kampung Sudi, Desa Nagrak telah memiliki Kartu tani yang diserahkan langsung pihak bank yang ditunjuk didampingi dinas pertani.
Menurutnya, pemberian kartu tani pada anggota kelompoknya tersebut dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama sebanyak sembilan kartu tani, kedua sembilan kartu sedang tahap ketiga sebanyak 17 kartu tani.
“Sampai saat ini, kartu tersebut belum dapat digunakan dan masih banyak petani yang belum paham tentang kegunaan kartu tersebut, meskipun sebelumnya sudah dilakukan sosialiasi,” kata dia kepada wartawan, Rabu (4/9).
Dia mengungkapkan, petani hanya tahu kartu tersebut dapat digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi, namun belum paham apakah gratis atau hanya mendapatkan subsidi tapi tetap mengeluarkan uang.
“Kami masih bingung apakah tetap mengeluarkan uang atau cukup membayar dengan kartu tani. Hingga saat ini, belum ada yang mengunakan kartu tersebut meskuipun sudah memiliki sejak empat bulan lalu,” katanya.
Sementara Petugas BPP Desa Nagrak Yuni Hendriyani, mengatakan kartu tani tersebut diberitakan hanya untuk pembelian pupuk bersubsidi bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani.
“Sampai saat ini belum dapat gunakan karena masih menunggu diaktifkan pihak bank yang berkerja sama terkait dengan kartu tani. Kami jug amasih mencari tahu apa saja manfaat dari kartu tersebut,” katanya.
Dia menambahkan, faktor usai menjadi kendala yang cukup besar bagi petani yang rata-rata mendapatkan karena tidak paham cara pengunaan dan manfaat dari kartu tersebut.
Di sisi lain, Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hotikulturan Kabupaten Cianjur mencatat 80 ribu petani di wilayah tersebut sudah memiliki Kartu Tani, namun hingga saat ini belum dapat digunakan secara optimal
Kepala Dinas Pertanian Perhubunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Mamad Nano, mengatakan penyuluhan dan pendataan terkait kartu petani sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu sesuai dengan program pemerintah pusat. Dari jumlah petani yang mendapatkan kartu sudah meleihi target awal, yakni hanya 60 ribu orang. Tapi pada realisasi di lapanganan, penyebarannya hingga 80 ribu petani atau 120 persen dari target.