CIANJUR – Ketua DPC Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Cianjur, Beni Irawan berharap para kepala desa se- Kabupaten Cianjur bisa menganggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2020 untuk penanggulangan bencana
“Saya berharap sekali para kades bisa menganggarkan kisaran Rp 20 juta hingga Rp 30 juta per desanya untuk penanggulangan kebencanaan,” kata Beni kepada Cianjur Ekspres, Kamis (8/8).
Dikatakan Beni, hal tersebut nantinya setiap masing-masing pemerintahan desa bisa langsung memberikan bantuan bagi warganya yang sedang mengalami bencana, baik itu bencana alam, kebakaran dan juga musim kekeringan sekarang ini.
“Kalau saat ini, seperti ada musibah kebakaran atau bencana alam lainnya yang disalurkan oleh BPBD paling mie instan dua dus, panci, gayung dan alas tikar. Sedangkan yang lainnya masih harus berpiki,” katanya.
Beni mengatakan, apabila kita harus selalu menunggu bantuan dari BPBD terlalu lama dan sementara hal-hal yang sangat di butuhkan oleh waga bukan saja mie instan melainkan bahan material dengan begitu tak harus menunggu bantuan datang kalau memang sudah tersedia.
“Paling tidak, kalau ada pos anggaran dari BPBD ke masing-masing desa, kita langsung bisa eksekusi bantu korban dengan penyesuaian dari anggaran dari BPBD itu sendiri,” ujarnya.
Apabila anggran tersebut tak juga digunakan lanjut Beni, secara otomatis bisa masuk silpa di tahun berikutnya.
“Jadi kalau memang tidak tersalurkan maka dana tersebut bisa masuk ke silpa,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini pemerintahan desa cukup kesulitan dengan anggaran yang ada. Karena dari jumlah dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD) peruntukannya sudah sangat jelas dan melalui tahapan Musdus dan MusrembangDes.
“Selagi dalam perencanaan dan belum ada penetapan, jadi saya sangat berharap sekali ada realisasinya,” pungkasnya.(yis/sri)