Harga Sayuran Naik, Petani Belum Rasakan Untung

Harga Sayuran Naik, Petani Belum Rasakan Untung
Petani Sayuran Belum Nikmati Kenaikan Harga (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Meski harga sayuran mulai ada peningkatan di kalangan tengkulak, namun hal tersebut masih belum dirasakan oleh para petani sayuran di wilayah Pacet pada umumnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu tengkulak asal Kampung Gunungputri Desa Sukatani, Ule (27). Ia mengaku, harga-harga jenis sayuran saat ini terbilang lumayan ada peningkatan.
“Sudah berjalan kurang lebih dua minggu untuk harga sayuran mulai ada peningkatan,” kata Ule, Selasa (6/8).
Ule mengatakan, hal tersebut diharapkan bisa bertahan selamanya. Pasalnya pada beberapa waktu kebelakang harga-harga sayuran ini lumayan terpuruk.
“Kalau sebelumnya, harga sayuran sangat terpuruk,” katanya.
Dikatakan Ule, tidak semua jenis sayuran yang ia jual namun hanya beberapa jenis sayuran yang dijualnya seperti Pakcoy ia jual dengan harga Rp 3.000,-, Kol Rp 3.500,-, Daun bawang Rp 11 ribu, Lobak Rp 1.500,-, Brokoli Rp 8000, Poling dan Horinso Rp 6000, Sawi putih Rp 2000, Cesim dan Sosin Rp 1.500,-, Wortel Rp 6.000,-, Comeo atau Ciriwis Rp 3.000, Kaelan Rp 3.000,- per kilogramnya.
“Sayuran yang kita jual ini lebih ke peruntukan kebutuhan Capcay,” terangnya.
Harga-harga diatas lanjut Ule, sudah termasuk dengan pengeluaran diantaranya belanja kantong plasti, ongkos angkut barang.
“Jadi sebenarnya, tidak juga kita mengambil keuntungan banyak paling dalam per kilonya kisaran Rp 1.500,- hingga Rp 2.000,- saja,” katanya.
Sementara itu, Ai Maesaroh petani asal Desa Sukatani mengaku hingga saat ini belum ada yang namanya peningkatan. Menurutnya untuk Pakcoy saja dibayarnya hanya Rp 500,- saja, namun memang sebelumnya dirinya juga pernah menjual Kapri peruntukan Capcay dengan harga Rp 15 ribu per kilogramnya.
“Kalau menurut saya, belum ada peningkatan harga bagi para petani, tapi mungkin juga kalau bagi petani lainnya,” tandasnya.(yis/sri)

0 Komentar