Oknum Calon Pendeta itu Ngaku Nabi Saat Kelabuhi Korbannya

Oknum Calon Pendeta itu Ngaku Nabi Saat Kelabuhi Korbannya
JUMPERS: Kuasa hukum korban cabul didampingi Indonesia Law Enforcement memberikan keterangan pers di sebuah kafe di Jalan Ir H Juanda,(FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – IM (38) orangtua anak salah satu korban pencabulan sesama jenis membeberkan kelakuan pelaku berinisial LT. Selain bejat, pelaku pencabulan itupun mengaku seorang Nabi yang bisa melihat masa depan kepada para korbannya.
Olehkarnanya, IM menginginkan pelaku LT mendapatkan hukuman yang setimpal di persidangan. “Awalnya memang ada beberapa anak korban tak berani untuk ngomong ke orangtua. Jadi pertama kali yang tahu itu teman saya dari cerita anaknya,” ujar IM ditemui di sebuah kafe di Jalan Raya Panembong, Kamis (25/7).
IM mengatakan, anak-anak ditekan jika berontak ada sanksi sosial dibully di muka umum sehingga mereka takut ngomong ke orangtua.
“Pelaku bukan pendeta, gereja tak pernah mengangkat tersangka sebagai pendeta. Dia (pelauku, red) hanya sebagai papah asuh yang mengaku Nabi dan bisa melihat masa depan sehingga anak-anak takut,” ujar IM.
IM mengatakan, pelaku melancarkan aksinya di sebuah vila di Cipanas yang tak jauh dari gereja. IM mengatakan, jemaat gereja di Cipanas bukan hanya dari Cianjur, tapi ada dari Cibubur, Jakarta, Malang, Rusia, bahkan Malaysia.
“Anehnya setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu pelaku selalu melarang para orangtua untuk mengganggu acara yang disebut intern dan eksklusif,” kata IM.
IM mnejelaskan, pelaku memberi nama grup eksklusif G26 untuk yang mengikuti kegiatan di akhir pekan tersebut. IM akhirnya mencoba menggali informasi dari anaknya setelah ada kabar dari temannya.
“Anak saya mengaku pernah dicabuli sejak kelas lima semester dua,” kata IM.
Setelah mendapat keterangan pasti dan berkumpul dengan para orangtua, IM tak berpikir panjang, ia langsung memutuskan untuk melapor ke Polda Jabar. “Saya laporkan karena dia merusak anak saya dan anak lainnya. Niat saya melapor agar pelaku dihukum dan kepada orangtua lainnya agar berjaga-jaga lebih waspada,” kata IM.
IM didampingi kuasa hukum Abdurachman Syarief dan Bagus Taradipa dari Indonesia Law Enforcement. Abdurachman menuturkan, kasus pencabulan calon pendeta atau motivator akan mulai disidangkan.
“Ada ancaman, namun saat ini kondisi korban sudah trauma healing,” kata Abdurachman.

0 Komentar