Program ini merupakan kelanjutan dari pembentukan ekosistem nelayan berbasis digital yang sebelumnya telah dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Fish On. Aplikasi ini dapat mempermudah nelayan dalam mencari ikan, menjual ikan hasil tangkapannya, hingga memberi kebutuhan melaut dari nelayan.
Menurut salah satu ketua rukun nelayan, Atin Bongsang, saat ini telah terdaftar 215 nelayan di sekitar Desa Ciwaru yang tergabung dalam program ini.
“Nelayan Desa Ciwaru telah mencoba layanan aplikasi FishOn selama tiga bulan. Dengan salah satu fitur unggulan dari aplikasi tersebut, yakni mengetahui posisi ikan di tengah laut secara akurat. Terjadi peningkatan hasil tangkapan nelayan pancing dari sebelumnya hanya 15-20 kg per hari menjadi rata-rata 80-150 kg per hari per nelayan, ” katanya.
Atin berharap, program tersebut dapat memperkaya ekosistem berbasis digital yang dapat membantu nelayan meningkatkan taraf hidup dan produktivitasnya.
“Keseluruhan ekosistem berbasis digital ini diharapkan dapat membantu nelayan, mulai dari kemudahan mencari ikan, menyediakan mini process agar hasil tangkapan dapat lebih lama disimpan dan tetap segar, dan market place penjualan hasil tangkapan melalui TPI Online dan kebutuhan melaut nelayan melalui Gerai Fishmart, serta memberikan pendampingan pada nelayan,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Sukabumi H Marwan Hamami, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, CEO BNI Wilayah Bandung Haris A Handoko, Direktur Utama FishOn Fajar Widisasono, serta lebih dari 200 nelayan. (job3)