CIANJUR – Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman menyerahkan bantuan program bantuan untuk rumah tidak layak huni (Rutilahu) kepada Anggi Rahman (39) warga Kampung Cikaret Girang Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur yang tinggal berdampingan dengan kandang ayam.
Didampingi Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Bagian Umum Setda Cianjur, Camat Cianjur, Kepala Desa Limbangansari, dan sejumlah pejabat lainnya, Herman memberikan satu sak semen sebagai bentuk simbolis bantuan dan dimulainya pembangunan rumah untuk Anggi dan keluarga.
Herman mengatakan, bantuan tersebut bersumber dari Pemerintah Pusat, yakni Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang lebih dikenal dengan program bedah rumah.
“Hari ini ada tiga titik yang secara simbolis diberikan bantuannya, yaitu dua rumah di Limbangansari Kecamatan Cianjur dan satu rumah di Sukaluyu. Kegiatan ini juga sekaligus meninjau rumah tidak layak huni di Cianjur untuk upaya percepatan pemberian bantuan selanjutnya,” kata dia kepada wartawan di sela kegiatan, Selasa (16/7).
Menurutnya, bantuan tersebut diberikan untuk dikela secara swadaya, sehingga pembangunannya bisa lebih cepat dan anggaran yang ada bisa dioptimalkan.
Kepala Dinas Perkimtan Kabupaten Cianjur, Ahmad Rifai, mengatakan, untuk tahun ini ada 770 warga tidak mampu yang mendapatkan bantuan program BSPS untuk memperbaiki rumahnya yang sudah tidak layak huni. Rencananya Pemkab juga akan menggelontorkan anggaran untuk rutilahu di perubahan anggaran tahun ini.
“Ada juga program yang bersumber dari provinsi, sehingga diharapkan rutilahu di Cianjur bisa cepat teratasi seluruhnya,” kata dia.
Sementara itu, Anggi Rahman (39) pemilik rumah mengaku bahagia mendapatkan bantuan tersebut. Dia bersama istri dan dua anaknya sudah belasan tahun tinggal di rumah bilik dengan kondisi yang memang memprihatinkan, terlebih rumahnya berdampingan dengan kandang ayam.
“Alhamdulillah, keluarga saya bisa segera menempati rumah yang layak. Selama ini saya tidak bisa perbaiki rumah, karena pekerjaan yang hanay buruh tani dan bajak sawah,” kata dia.
Selama 11 tahun, Anggi Rahman (39) bersama Neni Mayrani (istri) dan kedua anaknya harus tinggal di rumah semi permanen yang sekarang kondisinya memprihatinkan. Bahkan rumah tersebut berdampingan dengan kandang ayam.