BERBICARA objek wisata di kawasan Cipanas (Cugenang-Pacet-Cipanas dan Sukaresmi) tidak akan ada habisnya. Masih ada sejumlah objek wisata yang sampai saat ini belum tersentuh penanganan yang maksimal. Padahal jika dilakukan secara maksimal, bisa jadi objek wisata itu akan menjadi andalan pariwisata di Cipanas.
Salah satu objek wisata yang dimaksud adalah Batlem yang memiliki kepanjangan dari Batu Lempar. Tempat wisata ini persis berada di kaki gunung Gede atau tepatnya masuk dalam wilayah Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang. Untuk menjangkaunya, para pengunjung harus melewati hamparan perkebunan teh milik PTPN VIII.
Menurut Budi salah seorang tokoh masyarakat Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, banyak keunikan yang bisa didapat pengunjung objek wisata Batlem. Selain bisa main perosotan, juga bisa menikmati hamparan kebun teh.
“Selama ini sudah banyak yang datang berkunjung ke objek wisata Batlem. Pengunjung yang datang berasal dari berbagai wilayah. Mereka terkesan karena keasrian lingkungannya,” kata Budi saat dihubungi dalam suatu kesempatan.
Hanya saja sejauh ini keberadaanya belum dikelola dengan baik. Batlem masih dibiarkan seperti aslinya. “Inilah mungkin yang menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung yang menyukai keaslian alami. Tapi kalau dikelola dengan baik tidak menutup kemungkinan bisa menjadi salah satu lokasi tujuan wisata di Cugenang,” tegasnya.
Kepala Desa Sukamulya , Kecamatan Cugenag, Sahrul Gofur mengungkapkan, selama ini Pemerintah Desa (Pemdes) Sukamulya sudah mempunyai rencana untuk mengelola lokasi wisata Batlem. Semua itu tidak lain bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata di desa dan menambah Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Selama ini mayoritas warga saya bekerja di sektor pertanian. Saya yakin, dengan adanya pengelolaan objek wisata Batlem, kedepan sebagian masyarakat bisa bekerja di sektor pariwisata,” katanya.
Diakuinya, sampai saat ini akses jalan menuju lokasi objek wisata Batlem masih belum di kelola dengan baik karena masih terkendala dengan izin. Sehingga tak jarang banyak wisatawan yang mengeluhkan kondisi tesebut.
“Saat ini wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Batlem hanya bisa menggunakan kendaraan sampai perbatasan perkebunan teh. Sedangkan, untuk menuju ke lokasi objek wisata Batlem pengunjung terlebih dahulu harus berjalan menyusuri aliran sungai,” tandasnya.