CIANJUR – Latif (48) bersama lima orang anaknya terpaksa harus mencari rumah tinggal sementara, lantaran rumah gubuknya di Kampung Cicantu Kebon Awi RT 05/03, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu ambruk oleh hujan deras beberapa hari lalu.
Ambruknya rumah dari buruh serabutan itu terjadi sekitar pukul 23:00 Wib, saat itu pemilik rumah beserta lima orang anaknya tengah tertidur lelap dan kebetulan tidur di ruang tamu sehingga tidak ada korban jiwa.
Latif (48), menjelaskan, karena hujan lebat dirinya serta istri dan kelima anaknya tidur masih sekitar pukul 22:00 Wib. Saat tidur terdengar suara batang kayu yang patah sehingga langsung bangun serta mengevakuasi keluarganya ke rumah kakaknya yang tidak jauh dari rumahnya.
“Terdengar suara kayu patah dirumah saya langsung bangun dan membawa istri dan anak keluar rumah. Jadi pas roboh ke bawah kami sudah diluar,”katanya.
Latif mengungkapkan, memang bangunan rumahnya yang semi permanen itu sudah tua. Sudah hampir 40 tahun belum pernah diperbaiki. “Rumah ini warisan orang tua, dengan saya berkerja sebagai buruh serabutan dari mana dapat uang untuk memperbaikinya. Mungkin untuk sementara kami mengontrak dulu, ” katanya.
Dia berharap, adanya bantuan untuk sementara, meskipun masih bisa ditinggali tapi dirinya khawatir bila ada hujan atau angin lagi bisa roboh.
Sementara itu, Kasi Kesejahteraan Masyarakat Desa Hegarmanah, Iqbal Fahlevi menuturkan, rumah milik pak Latif memang sudah diajukan untuk mendapat bantuan Rutilahu atau dari Baznas, namun belum ada tanggapan.
“Memang kami sudah ajukan tidak hanya Rutilahu bahkan bantuan lainnya, tapi belum ada jawaban. Mungkin untuk sementara kami akan berkoordinasi dengan kepala desa agar ada bantuan swadaya gotong-royong dari warga,” katanya.
Mudah-mudahan, lanjut dia, agar segera ada bantuan dan dapat ditinggali lagi. Karena dengan adanya kejadian seperti ini dapat mempercepat realisasi pengajuan.
Terpisah, Camat Sukaluyu, Agus Supiandi, menjelaskan, rumah tersebut telah terdaftar mendapat bantuan RTLH dan akan direalisasi di bulan Juli 2019 ini. “Kami telah menghubungi pihak Kordinator RTLH dan katanya bulan ini akan ada pembangunan termasuk rumah milik bapak Latif. Sehingga rumahnya dapat diperbaiki dan ditinggali secepatnya,” pungkasnya.(bay/sri)