“Jadi kegiatan ini untuk mengembalikan hubungan baik antar kader NU, di setiap partai politik. Dari yang semula memiliki rel berbeda, namun sekarang waktunya untuk kembali ke jalur yang sama,” kata dia.
Menurutnya, dalam Pemilu 2019 terutama pemilihan presiden dan wakil presiden, kader NU terbagi dalam beberapa jalur pilihan. Pasalnya kader NU tersebar di berbagai partai politik. Oleh karena itu, kegiatan halal bi halal digelar pasca Pilres untuk merajut kembali silaturahmi antar kader.
“Alhamdulillah semua parpol yang diundang hadir di kegiatan ini. Ini bentuk kader NU tetap bersatu, meskipun sebelumnya ada pandangan dan pilihan yang berbeda,” kata dia.
Dia menambahkan, dalam kontestasi politik pun Cianjur tetap aman dan kondusif. Namun dengan telah kembali bersatunya kader NU pasca Pilpres, diharapkan semuanya saling membahu membangun Cianjur dan bangsa Indonesia lebih baik lagi.
Di samping itu, Bendahara PCNU Kabupaten Cianjur, H toto, menuturkan, NU sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia sudah berperan aktif dalam mewujudkan berdirinya bangsa ini. Hingga kini, NU berupaya tetap di Jalur bagaimana Indonesia tetap berkedilan sosial.
“Tetap solid dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Kader-kader NU sekarang telah menduduki posisi penting dalam kancah perpolitikan di negeri ini,” tuturnya.
Ada kader NU, kata dia, yang sudah menduduki sebagai Wakil Presiden ada kader NU juga sebagai Gubernur Jabar. Tidak menutup kemungkinan kader NU juga bisa menduduki posisi sebagai Bupati Cianjur, sebagai wujud cinta terhadap tanah airnya, maka sudah wajib dan penting sebagai kader NU mau berjuang untuk menduduki posisi penting sebagai wujud dari implementasi pikiran pikiran NU.
“Dalam bernegara, oleh karena itu kader NU di Kabupaten Cianjur tidak menutup kemungkinan untuk mencurahkan pokok pikiran dan menjalankannya dalam maju dan bertarung dalam pilkada di Cianjur ke depan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Rois Syuriah PBNU, KH Ahmad Ishomuddin menyebutkan NU memiliki banyak kader yang mampu untuk masuk dalam kabinet kerja Joko Widodo-Maruf Amin dan mengisi posisi menteri. Namun dia menyebutkan jika siapa yang akan dipilih oleh Presiden terpilih, Joko Widodo.