CIANJUR – Aktivis Sosial Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) melakukan penggalangan dana 1.000 buku untuk Madrasah di Kabupaten Cianjur. Namun kegiatan tersebut sempat terganggu dengan adanya insiden keamanan yang dilakukan oleh sejumlah oknum di kawasan alun-alun Cianjur. Bahkan diduga beberapa orang oknum tersebut dalam keadaan mabuk minuman keras.
Penggalangan dana untuk madrasah itu digelar pada Sabtu (6/7) pagi sekitar pukul 09.00 Wib di halaman utama pintu masuk kawasan alun-alun Cianjur. Pertunjukan mudik dari tim SKP pun menjadi suguhan bagi pengunjung terutama warga yang peduli untuk menyumbangkan sedikit uangnya untuk pemberian fasilitas buku di madrasah.
Relawan Sosial SKP, Kristiawan Saputra, menuturkan, jika hingga sore hari kegiatan berjalan dengan lancar dan kondusif. Namun menjelang petang, beberapa orang yang awalnya menikmati berusaha menguasai acara dan mengambil beberapa alat musik yang digunakan tim.
“Awalnya kami tetap berpikir positif, mungkin mereka ingin turut serta dan berperan dalam penggalangan dana ini. Kami pun sekedar mengingatkan agar acara tetap berjalan baik,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (7/7).
Menurutnya, saat berkumandang Adzan Magrib tim relawan SKP berusaha menghentikan kegiatan yang sudah dikuasai oleh oknum tersebut, tetapi mereka tak mengindahkan. Padahal sudah ada protes dari warga dan pengunjung. Beruntung ada warga sekitar yang turut menghentikan kegiatan mereka saat menjelang ibadah Salat Magrib itu.
Dia menjelaskan, pada pukul 19.00 Wib, tim SKP sudah bersepakat untuk tidak melanjutkan kegiatan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan jika kegiatan berlangsung hingga larut malam. Tetapi para oknum tersebut meminta untuk melanjutkan kegiatan hingga pukul 21.00 Wib.
“Kami coba untuk melanjutkan, tapi lagi-lagi kegiatan dikuasai mereka sekitar pukul 20.30 Wib. Dan ketika kami hentikan lagi kegiatan pada pukul 21.00 WIb, mereka merasa tidak terima bahkan terjadi sedikit insiden. Tetapi dibantu warga sekitar, insiden tersebut berhasil diselesaikan,” kata dia.
Insiden di hari pertama penggalangan dana tersebut membuat pihaknya menunda agenda lanjutan yang harusnya kembali digelar di kawasan alun-alun, Minggu (7/7). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan.