CIANJUR – Kekeringan yang diakibatkan jebolnya irigasi Sungai Cisokan Kecamatan Cibeber mengakibatkan warga mulai mengalami penyakit kulit hingga muntaber. Apalagi tingkat kesadaran warga untuk menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih rendah.
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengatakan, rusaknya irigasi membuat aliran air dari sungai tidak normal. Bahkan tidak sedikit kolam dan selokan kecil yang kering.
“Sumur warga juga ada yang mulai kering, karena memang sebagian kan mengandalkan resapan air. Jadi selain kekeringan, mereka juga sulit air bersih,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (2/7).
Dia mengaku mendapatkan keluhan dari warga yang mulai banyak mengidap penyakit muntaber. Bahkan dia menerima informasi dari pihak Puskesmas Cibeber jika mulai ada peningkatan warga yang berobat.
“Informasinya yang berobat itu rata-rata muntaber, tapi ada juga penyakit kulit seperti gatal-gatal,” kata dia.
Kepala Puskesmas Cibeber, Asep, mengatakan, ada peningkatan jumlah pasien di Puskesmas Cibeber, namun belum signifikan. Menurutnya, hal itu dikarenakan warga yang measih belum sadar mengikuti pola hidup yang sehat.
Bahkan, ungkap dia, masih banyak warga yang membuang air besar sembarangan bahkan ke aliran sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar.
“Sebagian kecil yang sudah sadar untuk menjalan PHBS dengan stop buang air besar sembarangan apalagi ke sungai. Tapi kami terus berupaya untuk menyadarkan warga di kecamatan Cibeber ini. Supaya ketika musim kemarau ini mereka tidak terserang penyakit kulit, muntaber, ataupun penyakit lainnya yang diakibatkan pola hidup yang tidak sehat,” kata dia.
Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit, Dinkes Cianjur, Neneng Efa Fatimah, mengatakan, di musim kemarau, penyakit kulit dan gangguan pernafasan menjadi penyakit yang mudah menyerang. Di samping itu juga warga yang tidak menjalankan PHBS rentan terkena muntaber.
“Kembali lagi ke pola hidup, kalau masih buang air ke sungai tentu berbagai penyakit mudah menyerang, apalagi di musim kemarau dengan kondisi air bersih yang sulit didapat di sejumlah wilayah yang rawan kekeringan,” kata dia.
Oleh karena itu, dia berharap agar ada bantuan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan. Dengan begitu penyakit yang rentan menyerang di musim kemarau bisa diminimalisir.