CIANJUR – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur, Ahmad Yani, mengajak umat khususnya di Cianjur dan umumnya di Indonesia untuk bersatu padu membangun Cianjur ke depan dan menghormati hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan perselisihan hasil sengketa Pilpres.
“Kepada semua pihak setelah berikhtiar ingin mendapat yang terbaik melalui sidang MK, kini saatnya semuanya bertawakal kepada Allah SWT, keputusan yang sudah final semoga ini menjadi keputusan yang terbaik dari Allah SWT,” ujar Ahmad Yani, di Cianjur, kemarin (28/6).
Ia mengatakan baik pendukung pasangan Jokowi-Maruf maupun pendukung Prabowo-Sandiaga Uno harus bersabar dan bersyukur.
“Semua harus berprasangka baik, kepada yang merasa yang dimenangkan harus bersyukur dan bersabar begitupula sebaliknya, kedua belah pihak harus bersyukur dan bersabar,” katanya.
Ia mengatakan baik yang menang maupun yang kalah keduanya merupakan ujian dari Allah SWT.
“Saatnya kini berdoa dan berharap ketetapan yang terbaik untuk bangsa ini, manusia hanya berprasangka menduga berdasar nalar masing masing yang maha mengetahui itu Allah SWT,” kata Ahmad Yani.
Menurutnya, sebagai muslim yang baik, setelah berikhtiar maka saatnya menyerahkan ketetapan kepada Allah SWT.
“Saatnya kini bersatu padu membuat Cianjur kondusif dan baik, mengajak semua khususnya Cianjur lebih luas Indonesia dan memperbanyak doa Allah SWT bagi semua bukan bagi kelompok-kelompok lagi,” kata Ahmad Yani.
Ia mengatakan, dua hari ke belakang sudah diadakan dari pertemuan di Bandung yang diikuti oleh Forum Kerukunan Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia, dan Paguyuban Pasundan.
“Kemarin kami sudah kumpul di Jabar bicara kebangsaan dan kerukunan umat agar Jabar tetap kondusif dan umat bisa menjalankan ibadah dan hidup dengan tenang,” ujar Ahmad Yani.
Sementara itu Pemerhati Budaya Cianjur Abah Ruskawan mengatakan, saat ini Indonesia telah menempuh jalur demokrasi yang baik karena telah didalamnya ada KPU, Bawaslu dan MK.
Menurutnya, meskipun memang ada sedikit hal yang memang harus diperhatikan betul oleh pemerintah. Kedepan untuk pencalonan Presiden pada saat akan maju kembali sebaiknya terlebih dahulu mundur dahulu sehingga ada keseimbangan dalam persaingan.