CIANJUR – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur mulai membahas skema kebijakan anggaran untuk mensukseskan program desa bersih narkoba (Bersinar). Anggaran akan dipergunakan untuk tim relawan dan tim terpadu yang akan bergerak di masing-masing desa.
Hal itu dilakukan untuk membentengi desa dari narkoba dikarenakan jika dilakukan BNNK tak akan maksimal mengingat personel yang terbatas.
Kepala BNNK Cianjur, AKBP Basuki, mengatakan, yang dibahas adalah sinkronisasi kebijakan ke depan bagaimana pelaksanaan desa bersih narkoba yang akan melakukan tindakan mandiri.
“Di desa itu nanti mempunyai tim relawan dan tim terpadu, ketika melakukan tindakan BNNK tak selalu di depan karena personel BNNK terbatas, hari ini kami duduk bersama bagaimana cara menyinkronkan terkait penganggarannya,” kata Basuki di Palace Hotel, Selasa (25/6).
“Pengaktifan kapasitas desa secara menyeluruh dalam program bersih narkoba ada peran warga lalu nanti terkait dengan Polri dan TNI lalu Pemda dan tokoh lainnya, kalau anggaran BNNK tak mungkin maka digunakan anggaran desa dan berharap masuk di perubahan,” kata Basuki.
Ia mengatakan, besarannya sudah ada aturannya di desa masing-masing, dan ke depan akan merujuk kepada Perda Kabupaten Cianjur.
Menurutnya saat ini ada 10 desa untuk pilot project desa Bersinar. Ia berharap 10 desa pada saatnya nanti bisa memberitahukan ke desa lainnya. “Jadi nanti tinggal mengcopy program dan memberitahu desa lainnya,” kata Basuki.
Kabid Bina Keuangan DPMD Cianjur, Juwair, mengatakan, teknisnya ada di BNNK pihaknya hanya mempersiapkan terkait dengan penganggaran.
“Satu di antaranya mungkin kami akan mengacu pada Permendagri 20 apakah sosliasi tahun ini atau tahun depan yang jelas desa harus mempersiapkan alokasi khusus,” katanya.(yis/sri)