CIANJUR – Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam jaringan (Daring) di nilai banyak kendala. Karena adminnya hanya dipusatkan di satu sekolah, sebab untuk sekolah yang lain ketika ada kendala susah untuk mengedit dan lainnya.
Seperti di SMPN 1 Cianjur sekolah yang PPDBnya dalam jaringan, pada pelaksanaan PPDB di hari pertama semuanya take down, pada akhirnya menumpuk dan tidak bisa terlayani semuanya. Sehingga SMPN 1 Cianjur berinisiasi dikembalikan secara manual menggunakan excel.
Sekretaris PPDB SMPN 1 Cianjur, Deden Ahmad Rohman mengatakan, karena memang ini sistem yang baru, tata cara PPDB baru menggunakan sistem zonasi berdasarkan peraturan pemerintah no 51 tahun 2018. Di sana caranya ada dua, dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring).
“Yang di dalam Jaringan kan menggunakan aplikasi komputer untuk Cianjur ada 20 sekolah menggunakan aplikasi komputer. Adminnya di SMPN 2 Cianjur, ketika adminnya di pusatkan di satu sekolah ini menjadi kendala, sebab untuk sekolah yang lain ketika ada kendala susuah untuk mengedit dan lainnya. Sehingga ini menjadi kendala yang besar ketika sistem zonasi sekarang yang menggunakan aplikasi sehingga pada hari yang pertama semuanya take down,” kata dia kepada Cianjur Ekspres.
Pada akhirnya, lanjut dia, menumpuk dan tidak bisa terlayani semuanya, sehingga SMPN 1 Cianjur berinisiasi ketika sistemnya seperti ini dikembalikan secara manual menggunakan excel. Tetapi sebetulnya kontennya sama saja tidak ada yang dikurangi sedikitpun, artinya sesuai dengan juknis Dinas Pendidikan Cianjur.
“Ketika sudah di buat sistem seperti ini, kami berinisiasi manual sehingga kami bisa melayani mulai sekarang dan bisa terarah. Sebab kenapa? Karena kalau misal masih menggunakan aplikasi yang di buat untuk 20 sekolah dan sarvernya hanya ada di satu sekolah, ini terkendalanya sangat besar karena take down itu,” ungkapnya.
Yoyoh Muniroh, salah satu orangtua yang mendaftarkan anaknnya di SMPN 1 Cianjur mengeluh dengan sistem zonasi yang saat ini diberlakukan.
“Jelas banyak kendala karena ketika menggunakan IT kan tidak selamanya lancar, mudah-mduahan kalau bisa kenapa ribet-ribet amat kalau pada akhirnya kembali lagi ke manual harus ada online dari SD. Kalau bisa jangan dipersulit yang penting simpel pasti. Untung saja panitianya pada sehat, mensetnya panitia PPDB ini hampir sama seperti Pemilu kemarin,” ungkapnya (job3/sri).