TPT Ambrol, Ruas Jalan Beton Nagrak-Salahuni Terancam Amblas

0 Komentar

CIANJUR – Ruas jalan beton Nagrak-Selahuni di Kampung Awilarangan, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, terancam longsor. Saat ini pada bahu ruas jalan tersebut sudah ditopang menggunakan beberapa bilah bambu akibat tembok penahan tanah (TPT) ambruk.
“Kami sudah mengecek ke lapangan, ternyata pada bahu jalan beton yang ada di Kampung Awilarangan Desa Benjot terancam ambles. Sekarang jalan betonnya ditopang bambu,” kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur, Ade Sobari, kepada Cianjur Ekspres, Selasa (18/6).
Informasi yang beredar, proyek pengerjaan ruas jalan beton Nagrak-Selahuni dilaksanakan CV Lovely Ryushaka. Nilai pengerjaannya sebesar
Rp 2.687.011.718 bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2018.
“Yang saya ketahui dari papan pekerjaan, ruas jalan beton itu selesai pada November 2018. Berarti kan ini belum setahun pekerjaannya selesai. Tapi kok sudah rusak lagi,” tegas legislator dari Fraksi Partai Hanura itu.
Ade belum bisa menduga-duga penyebab kondisi tersebut. Namun terlepas penyebabnya, bagi Ade, Pemkab Cianjur dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) harus bergerak cepat menangani kondisi tersebut.
“Ini bisa membahayakan pengguna jalan maupun warga setempat. Kami juga sudah menginformasikan ke dinas,” tuturnya.
Kondisi itu mengindikasikan lemahnya pegawasan yang dilakukan pemerintah daerah. Mestinya, lanjut Ade, setiap pekerjaan rutin dilakukan kontrol sehingga ketika terjadi pekerjaan yang terkesan asal-asalan, pihak rekanan bisa langsung ditegur.
“Jangan sampai setelah pekerjaan selesai baru ketahuan ada ketidakberesan. Ini tentunya akan menjadi pekerjaan lagi,” pungkasnya.
Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas PUPR Kabupaten Cianjur, Didi Sunardi, mengaku sudah mengecek langsung kondisi ruas jalan beton yang dilaporkan terancam ambles pada bagian tembok penahan tebing. Namun Didi memastikan ruas jalan beton tersebut bukan pengerjaan yang dilaksanakan rekanan pada segmen yang baru.
“Jadi, di ruas jalan beton itu ada dua segmen pekerjaan. Satu segmen memang merupakan pekerjaan baru yang dilaksanakan 2018. Kalau yang ambles itu dari saksi visual di lapangan, memang segmen pekerjaaan yang lama. Istilahnya eksisting. Itu terpisah dari segmen proyek pengerjaan yang baru,” tutur Didi ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/6).

0 Komentar