CIANJUR – DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Cianjur bersama PT Pertamina memberikan bantuan air bersih bagi 44 warga di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Minggu (16/6). Hal itu sebagai tindaklanjut adanya dugaan air sumur yang tercemar dari SPBU 34.43208 Panyaweuan.
Ketua DPC Hiswana Migas Kabupaten Cianjur, H Aris Mulkan membenarkan jika pihaknya bersama Pertamina memberikan bantuan bagi warga yang merasa air sumurnya tercemari dari SPBU yang ada di Jalan Raya Ciherang, Kecamatan Pacet.
“Hal tersebut kami lakukan bersama Pertamina. Bentuk sosial yang memang warga tersebut sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baik itu mandi dan juga cuci pakaian,” terang dia kepada Cianjur Ekspres.
Aris mengatakan, pasokan air bersih mulai disalurkan sejak Jumat (14/6) dan Minggu (16/6) akan kembali datang air bersih dengan kapasitas 4 ribu liter dengan menggunakan mobil tanki dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Cianjur.
“Selang satu hari, akan kami pasok air bersih untuk kebutuhan warga Kampung Panyaweuan,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan sambil menunggu hasil keputusan dari laboratorium. Bahwa air sumur warga diduga tercemar dari SPBU atau tidak.
“Sambil menunggu hasil pengecekan dari lab, Hiswana Migas bersama Pertamina akan memasok air bersih untuk keperluan warga,” katanya.
Ludi Burdah Muslim, Warga Kampung Panyaweuan RT 01/RW 01 Desa Ciherang, mengatakan, sebelumnya ada 18 sumur milik warga yang diduga tercemar dari SPBU tersebut. Namun saat ini jumlahnya terus bertambah menjadi 44 keluarga, menurutnya warga saat ini sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya karena kalau dipaksakan menggunakan air dari sumur, di sekujur tubuhnya akan terasa gatal-gatal dan juga pedih di bagian wajah.
“Air bersih saat ini sejak hari Jumat (14/6), sudah kami terima. Namun kesulitan kami di sini tidak ada yang mempunyai tanki atau penampungan air hingga 4 ribu liter. Kami harap ada perhatian khusus dari pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulan Bencana (BPBD) untuk memberikan pinjaman tanki air untuk menampung air bersih,” tuturnya.