CIANJUR – Harga daging sapi dan ayam di Kabupaten Cianjur masih tinggi di hari kelima setelah hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Diperkirakan harga kembali normal sepekan setelah lebaran.
Asep Kusnadi (51), pedagang daging sapi di Pasar Induk Pasirhayam (PIP), mengatakan, harga daging belum mengalami penurunan yakni RP 120 ribu per kilogram, sedangkan harga normal Rp 110 ribu per kilogram,
“Harga daging mulai mengalami kenaikan pada H-2 menjelang hari raya, hingga saat ini belum menunjukkan adanya penurunan,” kata dia kepada wartawan, Selasa (11/6).
Masih tingginya harga daging, berdampak terhadap sepinya pembeli yang menurun drastis dibandingkan satu pekan sebelumnya, sementara stok daging hingga saat ini masih aman.
Sementara itu, Engan (37) pedagang sayur, mengatakan hari kelima hari raya, beberapa harga komoditas sayuran seperti cabai tanjung, bawang merah dan bawang putih mulai berangsur turun meskipun belum menyentuh harga normal.
“Menjelang hari raya harga cabai tanjung mencapai Rp 100 ribu, sekarang harganya menjadi Rp 80 ribu perkilogram, sedangkan untuk harga bawang merah dari Rp35 ribu turun menjadi Rp30.000 perkilogram dan bawang putih dari Rp40 ribu menjadi Rp 35 ribu perkilogram,” katanya.
Dia menambahkan, harga normal cabai tanjung berkisar Rp 50 ribu perkilogram, harga normal bawang merah dan bawang putih berkisar antara Rp20 ribu sampai Rp25 ribu perkilogram.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, Himam Haris, mengatakan, jika harga daging sapi memang masih tinggi, bahkan seharusnya saat lebaran pun harganya bertahan di Rp 110 ribu per kilogram, namun pada kenyataannya mencapai Rp 120 ribu per kilogram.
“Ini dikarenakan kebutuhan meningkat dan diduga ada oknum yang memainkan harga. Tapi dibeberapa pedagang besar sudah ada juga yang turun menjadi Rp 115 ribu per kilogram,” kata dia.
Untuk harga daging ayam, lanjut dia, berangsur turun dari yang semula Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan harga normalnya bersikar Rp 30 ribu sampai Rp 33 ribu per kilogram.
“Penurunan harga juga mulai terjadi di sejumlah komoditas sayuran. Jadi bukannya harga anjlok tapi memang mulai normal,” kata dia.