Golkar Ingin Kader Sendiri Maju di Pilkada Cianjur

0 Komentar

CIANJUR – Beberapa bulan ke depan, Cianjur akan memulai tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Sebagai partai pengusung dan berhasil memenangkan pasangan Irvan Rivano dan Herman Suherman pada Pilkada 2015 lalu, Partai Golkar nampaknya mulai berhati-hati menentukan pasangan yang diusungnya pada pilkada tahun ini.
Sikap itu diambil partai bukan tanpa alasan. Berhasil mengantarkan pasangan Irvan dan Herman ke pendopo tidak berbanding lurus dengan raihan suara Partai berlambang pohon beringin itu di DPRD Cianjur.
Pengurus Bagian Koperasi Wirausaha dan UKM DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur Haji Toto Iskandar mengatakan, pasangan bupati dan wakil bupati Cianjur tidak memberikan kontribusi untuk Partai Golkar pada kontestasi Pileg 2019.
“Padahal kami (Golkar) yang mengusung. Tapi kursi Golkar di parlemen tidak naik,” terang Toto saat jumpa pers di kediamannya di Cilaku, Minggu (9/6).
Sebagai orang yang aktif di kewirausahaan, menurut dia, banyak pelaku usaha yang memberikan masukan kepadanya bahwa calon nanti harus diseleksi dan punya komitmen tinggi untuk membesarkan UKM, terutama para pengusaha yang bernaung di Partai Golkar.
“Untuk menghadapi pilkada yang ada di depan mata, saya selaku pengurus Partai Golkar tidak akan rela jika partai Golkar mengusung orang di luar kader. Sudah terbukti mengusung di luar kader jiwa militansi terhadap partai tidak ada. Sense off belonging apalagi,” terang Toto.
Dia menyebutkan, banyak kader Golkar yang mumpuni untuk maju jadi calon bupati. Dirinya pun menolak seorang birokrat maju dalam pilkada karena pemikirannya yang dianggap teralu birokrasi, dan sudah tertanam di jiwa mereka dan susah untuk dihilangkan.
“Saya juga sekaligus meminta dan mengusung putra terbaik kader Golkar Ade Barkah maju di Pilkada, sebagai respon terhadap keadaan yang terjadi saat ini, ujar Toto.
Berdasarkan hasil evaluasi pengurus Partai Golkar, lanjut dia, bupati saat ini tidak memberikan sedikit pun respon yang baik buat masyarakat apalagi buat Partai Golkar.
“Partai Golkar adalah partai yang menjadikan pak Plt bupati duduk di singgasana kekuasaan tertinggi di Kabupaten Cianjur. Saya melihat tidak adanya respon yang baik. Pak Herman ini tidak peduli terhadap partai yang mengusungnya. Beliau lebih condong membantu partai lain. Saya kira berpolitik pun ada etika, janganlah melupakan partai dimana partai tersebut mengusung Herman menjabat bupati,” terangnya.

0 Komentar