CIANJUR – Tebing bagian timur dan barat Cagar Budaya Situs Gunung Padang mengalami longsoran, dikhawatirkan bakal terus terjadi pengikisan oleh hujan yang berdampak pada kelestarian situs tersebut.
Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang Sukamana, mengatakan, longsoran tersebut terjadi beberapa hari lalu, dimana sebelumnya sempat terjadi retakan namun belum kunjung ditangani. Akibatnya retakan tersebut berujung pada longsoran yang besar.
Menurutnya untuk lereng bagian timur mengalami longsoran sepanjang 30 meter dengan ketinggian sekitar 70 meter sedangkan lereng bagian barat, longsoran hanya lebar 7 meter.
“Saat ini kami sedang lakukan penanganan darurat dengan memasang pasak bambu di sekitarnya longsoran, supaya tidak melebar,” kata dia kepada Cianjur Ekspres saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (16/5).
Menurutnya, harus ada penanganan lebih lanjut untuk mencegah retakan atau longsoran susulan. Pasalnya kawasan Cagar Budaya terancam rusak jika terus dibiarkan.
“Kami koordinasi dengan BPBD dalam penanganan lebih lanjut, soalnya dengan kondisi musim hujan ini tebing yang longsor akan terus terkikis dan mengancam bagian utama situs,” kata dia.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan kondisi lapangan, untuk bisa menentukan langkah lebih lanjut.
“Informasi adanya retakan dan longsoran itu kami dapat dari Balai Nasional Cagar Budaya. Langsung kami kirim tim ke sana, segera hasilnya akan dilaporkan ke kantor,” kata dia.
Menurutnya, untuk sementara waktu penanganan berupa pemasangan pasar bambu. Namun ke depan harus ada penanganan secara permanen supaya kelestarian situs tetap terjaga.
“Nanti dari hasil assesment baru ditentukan langkah jangka panjangnya. Terpenting saat ini tidak ada lagi retakan atau longsoran susulan,” pungkasnya.(bay/red)