CIANJUR – Siswa Belajar di Pesantren (SMARTren) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mutaqqin akan diterapkan oleh SMK Bunga Persada Cianjur (BPC) mulai 23 Mei mendatang. Program ini merupakan tindak lanjut dari program provinsi Jawa Barat dalam bulan ramadan.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMK Bunga Persada Cianjur, Yulia Eka Sri, mengatakan, SMARTren di SMK Bunga Persada Cianjur memang dari pemerintah dari Dinas Pendididikan dan Kebudayaan (Dsidkbud) Provinsi. Itu ada tiga pilihan, mau sekolah masuk pesantren, pesantren masuk sekolah, atau sekolah melaksanakan pesantren seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Nah dari tiga pilihan itu dari kesiswaan, dari tim pembina, khususnya pembina rohis dengan wakasek kurikulum ini kan kegiatan kesiswaan berkaitan dengan kurikulum juga. Kami berdiskusi mengadakan forum bersama guru-guru PAI juga, mengambil keputusan, mengambil konsep yang sekolah masuk ke Pesantren,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, kemarin.
Yulia melanjutkan, untuk konsepnya, pelaksanaanya di mulai setelah Penilaian Akhir Tahun (PAT), karena PAT dari 13 Mei sampai tanggal 18 Mei. Untuk tanggal 19-22 Mei akan dilakukan susulan dan remedial.
“Tanggal 23 Mei kami mulai melaksanakan SMARTren, dari tanggal 23-25 Mei itu kelas X yang masuk ke pesantren, kelas XI nya belajar di rumah dulu dan 27-29 Mei dilanjutkan dengan SMARTren kelas XI,” ungkapnya.
Tujuan diadakannya SMARTren, lanjut dia, agar para siswa bisa tahu lingkungan pesantren itu seperti apa? Kalau sanlat biasanya kan diadakan oleh sekolah, dan yang mereka tahu hanya lingkungan sekolahnya dan yang menjadi gurunya pun pasti yang biasa mengajar Ilmu agama.
“Tetapi kalau di pesantren mereka menemukan lingkungan baru, khusunya adalah pesantren kemudian juga pemateri dan penceramah yang baru juga yang memang sudah memiliki keakhlian di bidang agama,” katanya.
Diharapkan dengan SMARTren tersebut para siswa di SMK Bunga Persada Cianjur bisa menjadi daya tarik siswa dalam kegiatan ke agamaan.
“Harapan kami untuk peserta didik dalam SMARTren ini khususnya dari saya mudah-mudahan dengan SMARTren di tahun 2019 ini, daya tarik anak dalam kegiatan-kegiatan agama di tahun ini bisa lebih meningkat. Ada semangat baru khususnya di bulan suci ini, jadi mereka lebih semangat untuk motivasi agama dan belajarnya bisa lebih meningkat dan semangatnya tidak menurun ketika sudah berakhir bulan suci,” tandasnya (job3/sri).