CIANJUR – Sehari menjelang masuknya Ramadan, harga sejumlah komoditas pangan dan bumbu dapur di pasar tradisional mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Bahkan untuk bawah putih, harga yang semula Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Hendi Komaladi, Supliyer sayur mayur di Kecamatan Cianjur, mengatakan menjelang masuknya bulan puasa harga komoditi bumbu dapur memang mengalami kenaikan, terlebih untuk bawah putih yang naik beberapa kali lipat. Kenaikan harga diduga akibat minimnya stok bawang putih lokal dan import sejak beberapa pekan terahir.
“Bawang pulih yang naiknya signifikan sejak beberapa hari terakhir. Sedangkan sayuran seperti kol, kentang, dan tomat mengalami kenaikan juga tapi tidak separah bawang putih,” kata dia.
Dia menambahkan, meroketnya harga bawang putih menyebabkan penurunan daya beli dari sejumlah pelangan dan diperkirakan akan bertahan hingga pertengahan bulan puasa.
Elin (20) seorang pedagang sayuran di Pasar tradisional Ciranjangan mengatakan sayur-mayur yang mengalamai kenaikan sejak dua minggu terakhir diantaranya seperti Kentang Buncis, Bawang daun, dan kol.
“Saat ini harga kentang mencapai Rp 14 ribu per kilogram, sebelumnya seharga Rp 10 ribu per kilogram, untuk buncis yang asalnya seharga Rp 6 ribu kini menjadi Rp 12 ribu per kilogramnya,” kata dia.
Untuk labu siam, lanjut dia, sebelumnya hanya dihargai sebesar Rp 5 ribu per kilogram kini mencapai Rp 10 ribu per kilogram. Untuk harga kol hingga sekarang harganya dikirasaran Rp 30 ribu per kilogram asalnya hanya sebesar Rp 15 ribu per kilogram.
“Harga sayuran tersebut mulain mengalami kenaikan sudah terjadi sekitar satu bulan yang lalu, dalam satu minggunya harga-harga sayuran itu dapat berubah-ubah dan terus mengalami peningkatan,” kata dia.
Elin mengatakan, sayur-mayur yang dipasok langsung oleh agen sayur yang ada di Cianjur tersebut pasokannya masih berjalan lancar dan aman, belum ada kelangkaan. “Semoga saja stok sayuran pada saat memasuki bulan ramadhan stoknya bisa memenuhi kebutihan masyrakat. Dan saya rasa agar harga sayuran itu tidak mengalami kenaikan yang segnifikan. Tapi pemkab harus turun tangan dalam pengendalian harga ini,” kata dia.(bay/red)