CIANJUR – Para pelajar di Kabupaten Cianjur diminta agar berkontribusi memerangi hoaks di media sosial (Medsos). Sebab, di era digital ini banyak sekali informasi-informasi atau berita bohong yang mudah disebar.
Hal tersebut diungkapkan Plt Bupati Cianjur, H. Herman Suherman saat menjadi pembina pada upacara bendera merah putih di SMK Nurul Islam, Senin (8/4).
“Semakin maraknya aplikasi di media sosial, selain banyak memberikan dampak positif juga banyak menimbulkan dampak negatifnya. Maka, pelajar harus ikut memerangi berita bohong,” kata dia.
Sosialisasi perangi hoaks, kata Herman, akan terus dilakukan ke sekolah-sekolah. Sebab, peran generasi muda atau kaum milenial di dalam pembangunan sangat besar.
“Hati-hatilah dalam mencerna informasi-informasi di media sosial. Terutama berbau provokatif,” ungkapnya.
Herman mengingatkan, agar pelajar sebagai pengguna media sosial diharapkan bijak dalam membagikan berita, terutama berita yang bersifat fitnah dan memecah belah.
“Informasi yang kita dapat dari media sosial, diharapkan bisa disaring dulu. Jangan asal nge-share agar tidak ikut dalam menyebarkan berita hoaks,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Herman juga menyampaikan agar para pemilih pemula bisa menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, tepatnya 17 April nanti di TPS masing-masing.
Seorang siswi Dwi Zahara mengakui saat ini banyak informasi atau berita di medsos yang membingungkan. Kalau tidak selektif dalam mencerna, bisa-bisa menjadi korban.
“Sebagai pelajar memang kita harus selektif dalam menerima atau mempublish informasi. Kita harus tahu kebenaran sumber informasi tersebut. Kalau sepertinya meragukan yang paling di baca saja,” kata Dwi. (bay/sri)